SuaraKaltim.id - Sejak dilantik pada 20 Februari 2025, Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudi Mas’ud—yang akrab disapa Harum—bergerak cepat merealisasikan janji-janji kampanyenya.
Dalam waktu 100 hari kerja, berbagai program prioritas yang menyasar kebutuhan dasar masyarakat mulai dijalankan, menandai komitmen pemerintah yang benar-benar hadir dan berpihak kepada rakyat.
Puncaknya, pada 21 April 2025, Gubernur Harum bersama Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim Seno Aji secara resmi meluncurkan Program Gratispol dalam sebuah acara penuh antusiasme publik.
Program ini terdiri dari enam kebijakan utama yang menyentuh berbagai sektor kehidupan: pendidikan, kesehatan, kepemilikan rumah, kebutuhan sekolah, digitalisasi desa, hingga penghargaan untuk penjaga rumah ibadah.
Hal itu disampaikan Harum dalam pidato peluncuran Gratispol, April lalu.
“Kaltim Emas harus bebas dari ketidakmampuan dan kemiskinan. Kita akan memutus rantai kebodohan dengan ilmu dan rantai kemiskinan dengan kesempatan,” tegas Harum disadur dari website resmi Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim, Sabtu, 7 Juni 2025.
Melalui skema pendidikan gratis dari jenjang SMA/K hingga perguruan tinggi (D3–S3), Pemprov Kaltim menggandeng 53 universitas untuk membuka akses luas kepada generasi muda agar bisa kuliah tanpa hambatan biaya.
Di sektor kesehatan, warga Kaltim kini memiliki jaminan pelayanan medis yang menyeluruh, bekerja sama dengan BPJS Kesehatan untuk memastikan tidak ada diskriminasi dalam akses layanan.
Pemprov juga membebaskan biaya administrasi kepemilikan rumah bagi masyarakat.
Baca Juga: Desa Wisata Jadi Andalan Kaltim di Tengah Efisiensi Anggaran
Kebijakan ini diiringi pembagian seragam dan tas sekolah secara gratis bagi siswa dari keluarga kurang mampu—diserahkan langsung oleh Gubernur dalam seremoni peluncuran program.
Digitalisasi desa juga mulai diwujudkan dengan menyediakan internet gratis untuk desa-desa terpencil.
Lima desa pertama sudah merasakan manfaatnya melalui fasilitas dari Dinas Komunikasi dan Informatika Kaltim.
Tak kalah istimewa, penghargaan juga diberikan kepada para marbot dan penjaga rumah ibadah berupa program umrah gratis sebagai bentuk apresiasi atas pengabdian mereka menjaga tempat ibadah.
Program-program ini membuktikan bahwa pemerintah bukan sekadar pembuat janji. Harum dan Seno Aji membalik skeptisisme publik dengan kerja nyata.
Gratispol menjadi bukti bahwa pelayanan publik bisa menyentuh langsung kebutuhan masyarakat, bukan hanya menjadi jargon politik.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
CEK FAKTA: PBB Disebut Intervensi DPR Indonesia, Benarkah?
-
CEK FAKTA: Prabowo Akan Bubarkan DPR Jika Tak Sahkan UU Perampasan Aset
-
CEK FAKTA: Undang-Undang Perampasan Aset Disahkan Prabowo
-
CEK FAKTA: Pendaftaran PPPK Paruh Waktu 2025 Bisa Lewat Tautan Facebook
-
CEK FAKTA: Klaim Sahroni Marah ke Polisi Usai Rumahnya Dijarah