SuaraKaltim.id - Sektor perhotelan dan pariwisata di Kalimantan Timur tengah diuji akibat pengetatan anggaran yang berimbas pada berkurangnya kegiatan MICE (Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions).
Namun, Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim melihat ini sebagai momentum untuk memperkuat inovasi dan kerja sama lintas sektor.
Kepala Dispar Kaltim, Ririn Sari Dewi, mengajak para pelaku industri—terutama kalangan pengusaha hotel dan wisata—untuk bangkit melalui strategi baru dan terobosan kreatif.
Hal itu disampaikan Ririn saat acara Bincang-bincang Pariwisata 2025, di Samarinda, Kamis, 5 Juni 2025.
Baca Juga: Tanpa Agenda Pemerintah, Hotel Kaltim Kehilangan Nafas
"Kami menyadari bahwa efisiensi anggaran membawa dampak besar terhadap kegiatan Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions (MICE), yang selama ini menjadi salah satu sumber utama pendapatan hotel. Namun di balik tantangan ini, ada peluang untuk berinovasi dan memperkuat kolaborasi lintas sektor,” kata Ririn disadur dari ANTARA, Sabtu, 7 Juni 2025.
Ririn tak menampik bahwa kondisi saat ini telah memaksa banyak hotel melakukan efisiensi, dari penurunan pendapatan hingga pemangkasan layanan dan tenaga kerja.
Namun ia menekankan bahwa jalan keluar tetap terbuka jika semua pihak mau bergerak bersama.
"Namun demikian dibalik tantangan itu, masih ada peluang untuk berinovasi dan memperkuat kolaborasi lintas sektor, agar kelesuan ini bisa diatasi," ujarnya.
Melalui forum bertema "Pariwisata yang Kuat di Tengah Efisiensi Anggaran: Kolaborasi dan Inovasi", pelaku industri, akademisi, dan pemangku kebijakan duduk bersama mencari solusi konkret menghadapi tekanan ini.
Baca Juga: 100 Hari Rudy Masud Dikritik Mahasiswa, Seno Aji Pilih Jalan Dialog
Ririn menekankan perlunya sinergi untuk menjaga ketahanan industri pariwisata Kaltim.
Terlebih, meskipun situasi belum sepenuhnya pulih, sejumlah indikator mulai menunjukkan perbaikan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Balikpapan, tingkat hunian hotel berbintang pada April 2025 tercatat 53,79%, naik signifikan 14,59% dibandingkan bulan sebelumnya.
“Kami menyambut baik tren ini, dan berharap daerah lain juga mengalami hal serupa. Namun untuk menjaga momentum, dibutuhkan kerja sama semua pihak,” tambah Ririn.
Tren positif ini turut didorong oleh inovasi dalam promosi pariwisata.
Banyak pelaku industri kini memanfaatkan media sosial untuk menjangkau wisatawan lebih luas, strategi yang mulai membuahkan hasil lewat meningkatnya kunjungan hotel dari kampanye digital.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 36 Kode Redeem FF Max Terbaru 5 Juni: Klaim Ribuan Diamond dan Skin Senjata Apik
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
Pilihan
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
Terkini
-
Pacu Produksi Pangan IKN, PPU Kebut Pembangunan Bengkel Alsintan
-
DPRD Berau Desak RSUD Baru Segera Difungsikan, Asalkan Fasilitas Sudah Lengkap
-
15 Kasus Asusila di Berau Sepanjang 2025, DPRD Dorong Ketegasan Hukum
-
Saldo Gratis Tanpa Misi? Buruan Klaim DANA Kaget Hari Ini Sebelum Kehabisan!
-
Saldo DANA Ratusan Ribu Bisa Kamu Dapatkan Gratis, Begini Caranya!