Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Sabtu, 07 Juni 2025 | 15:12 WIB
Kepala Dinas Pariwisata Kalimantan Timur, Ririn Sari Dewi. [ANTARA]

SuaraKaltim.id - Sektor perhotelan dan pariwisata di Kalimantan Timur tengah diuji akibat pengetatan anggaran yang berimbas pada berkurangnya kegiatan MICE (Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions).

Namun, Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim melihat ini sebagai momentum untuk memperkuat inovasi dan kerja sama lintas sektor.

Kepala Dispar Kaltim, Ririn Sari Dewi, mengajak para pelaku industri—terutama kalangan pengusaha hotel dan wisata—untuk bangkit melalui strategi baru dan terobosan kreatif.

Hal itu disampaikan Ririn saat acara Bincang-bincang Pariwisata 2025, di Samarinda, Kamis, 5 Juni 2025.

Baca Juga: Tanpa Agenda Pemerintah, Hotel Kaltim Kehilangan Nafas

"Kami menyadari bahwa efisiensi anggaran membawa dampak besar terhadap kegiatan Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions (MICE), yang selama ini menjadi salah satu sumber utama pendapatan hotel. Namun di balik tantangan ini, ada peluang untuk berinovasi dan memperkuat kolaborasi lintas sektor,” kata Ririn disadur dari ANTARA, Sabtu, 7 Juni 2025.

Ririn tak menampik bahwa kondisi saat ini telah memaksa banyak hotel melakukan efisiensi, dari penurunan pendapatan hingga pemangkasan layanan dan tenaga kerja.

Namun ia menekankan bahwa jalan keluar tetap terbuka jika semua pihak mau bergerak bersama.

"Namun demikian dibalik tantangan itu, masih ada peluang untuk berinovasi dan memperkuat kolaborasi lintas sektor, agar kelesuan ini bisa diatasi," ujarnya.

Melalui forum bertema "Pariwisata yang Kuat di Tengah Efisiensi Anggaran: Kolaborasi dan Inovasi", pelaku industri, akademisi, dan pemangku kebijakan duduk bersama mencari solusi konkret menghadapi tekanan ini.

Baca Juga: 100 Hari Rudy Masud Dikritik Mahasiswa, Seno Aji Pilih Jalan Dialog

Ririn menekankan perlunya sinergi untuk menjaga ketahanan industri pariwisata Kaltim.

Terlebih, meskipun situasi belum sepenuhnya pulih, sejumlah indikator mulai menunjukkan perbaikan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Balikpapan, tingkat hunian hotel berbintang pada April 2025 tercatat 53,79%, naik signifikan 14,59% dibandingkan bulan sebelumnya.

“Kami menyambut baik tren ini, dan berharap daerah lain juga mengalami hal serupa. Namun untuk menjaga momentum, dibutuhkan kerja sama semua pihak,” tambah Ririn.

Tren positif ini turut didorong oleh inovasi dalam promosi pariwisata.

Banyak pelaku industri kini memanfaatkan media sosial untuk menjangkau wisatawan lebih luas, strategi yang mulai membuahkan hasil lewat meningkatnya kunjungan hotel dari kampanye digital.

Load More