SuaraKaltim.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU), mendorong desa-desa untuk memanfaatkan alokasi dana desa dalam mengembangkan fasilitas perpustakaan, demi memperkuat budaya literasi di masyarakat akar rumput.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispusip) PPU, Muhammad Yusuf Basra, menyampaikan bahwa hampir seluruh desa dan kelurahan di wilayah itu telah memiliki perpustakaan, dan kini difokuskan pada peningkatan kualitas layanan.
Hal itu ia sampaikan saat berada di PPU, Minggu, 8 Juni 2025.
"Dari 30 desa dan 24 kelurahan hampir semua memiliki perpustakaan," katanya, disadur dari ANTARA, Senin, 9 Juni 2025.
Dispusip PPU kini aktif mendampingi pengelolaan dan pengembangan perpustakaan di tingkat desa dan kelurahan agar mampu memenuhi syarat akreditasi nasional.
Akreditasi ini dinilai penting karena berdampak langsung pada peningkatan standar layanan, baik dalam hal pengelolaan koleksi buku maupun kenyamanan pengunjung.
Penguatan ini juga mengacu pada kerja sama strategis antara Perpustakaan Nasional dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) yang diteken tahun lalu.
"Perjanjian itu jadi acuan pemerintah desa menggunakan dana desa yang dituangkan dalam anggaran pendapatan belanja desa (APBDes) untuk program pengembangan perpustakaan desa," tambahnya.
Menurut Yusuf, Kemendes PDT telah memberi ruang kepada pemerintah desa untuk memasukkan program literasi, termasuk pengembangan taman baca masyarakat, pojok baca, dan perpustakaan desa ke dalam prioritas dana desa.
Baca Juga: 472 Pokdakan Dievaluasi: PPU Pastikan Bantuan Tepat Sasaran di Era IKN
Salah satu tujuan utama program ini adalah menjadikan pengelola perpustakaan desa/kelurahan lebih profesional.
Saat ini, sebanyak 41 perpustakaan desa/kelurahan telah dibina dan para pengelolanya diberi kesempatan magang sebagai bekal menuju sertifikasi pustakawan di daerah yang sebagiannya menjadi Ibu Kota Nusantara (IKN) itu.
"Kami ingin pengelola perpustakaan desa/kelurahan menjadi pustakawan miliki sertifikasi, dan dua perpustakaan desa/kelurahan sudah terakreditasi," pungkas Yusuf.
Teluk Balikpapan Jadi Pilot Project Tata Laut IKN Bareng China
Teluk Balikpapan kini ditata sebagai kawasan laut strategis berbasis ekonomi biru yang berkelanjutan, seiring perannya sebagai penyangga utama bagi Ibu Kota Nusantara (IKN).
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Penataan Ruang Laut (PRL) menggandeng mitra internasional untuk memperkuat rencana ini, menjadikan Teluk Balikpapan sebagai percontohan praktik tata ruang laut yang terintegrasi.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
- Geger Pantai Sanglen: Sultan Tawarkan Pesangon, Warga Bersikeras Pertahankan Lahan
Pilihan
-
Persija Jakarta Bisa Lampaui Persib di Super League 2025/2026? Eks MU Beri Tanggapan
-
Tiga Hari Merosot Tajam, Harga Saham BBCA Diramal Tembus Segini
-
Fungsi PPATK di Tengah Isu Pemblokiran Rekening 'Nganggur'
-
Fenomena Rojali & Rohana Bikin Heboh Ritel, Bos Unilever Santai
-
Harga Emas Antam Terjun Bebas Hari Ini
Terkini
-
140 Titik Panas Sehari, Kaltim Siaga Karhutla
-
1.170 ASN Sudah Pindah ke IKN, Pemerintah Pusat Gas Pol Transisi Birokrasi
-
Tak Lagi Seremonial, DPRD Kaltim Dorong Penanganan Stunting Berbasis Data
-
Atasi Banjir, Balikpapan Bangun Saluran Inhutani yang Ramah Pejalan Kaki
-
Toha Dukung Prabowo: Keppres IKN Harus Menunggu Infrastruktur Siap