SuaraKaltim.id - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) di bawah duet Gubernur Rudy Mas’ud (Harum) dan Wakil Gubernur (Wagub) Seno Aji mengambil langkah berani untuk mengatasi krisis kekurangan dokter spesialis yang menghantui rumah sakit di wilayahnya.
Melalui skema Gratispol khusus, Pemprov siap membiayai penuh pendidikan dokter spesialis di perguruan tinggi terkemuka, asalkan mereka bersedia kembali dan mengabdi di Kaltim selama minimal 10 tahun pasca-kelulusan.
Gubernur Harum menekankan bahwa terobosan ini memerlukan strategi yang matang.
"Perlu kebijakan yang tepat dan adil agar tepat sasaran," ujarnya, menyadari kompleksitas dalam mencetak dan mendistribusikan tenaga medis spesialis secara merata, dikutip dari kanal resmi Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim, Selasa, 10 Juni 2025.
Bohari Yusuf, anggota Tim Transisi Pemprov, memaparkan lebih lanjut bahwa program beasiswa ini mencakup uang kuliah dan biaya hidup selama menempuh pendidikan spesialis.
Pembahasan petunjuk teknis masih berjalan, termasuk kemungkinan memilih mahasiswa yang sudah berjalan.
"Bisa juga dipilih dari mahasiswa dokter spesialis yang saat ini sedang menempuh pendidikan,” jelasnya.
Harapannya, para dokter spesialis ini akan mengisi kekosongan di rumah sakit provinsi maupun kabupaten/kota, khususnya di daerah terpencil seperti Kutai Barat (Kubar) dan Mahakam Ulu (Mahulu), di mana Pemprov juga berencana membangun rumah sakit baru.
Program ini menjadi jawaban atas fakta bahwa nyaris semua rumah sakit di Kaltim mengalami kekurangan dokter spesialis tertentu.
Baca Juga: Gagal Kelola 57 Persen Sampah, Kaltim Fokus Tingkatkan Standar TPA
Dengan investasi jangka panjang ini, Kaltim bertekad untuk memastikan ketersediaan tenaga medis berkualitas yang dapat melayani seluruh lapisan masyarakat.
Di samping itu, program Gratispol pendidikan gratis secara umum juga akan diterapkan pada penerimaan siswa baru 2025/2026, mencakup kelengkapan sekolah untuk setiap siswa.
5.000 Warga Terbantu Program Gratispol, Ini Cara Daftarnya
Di tengah upaya memperkuat sistem kesehatan inklusif, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) meluncurkan program Gratispol sebagai bentuk perlindungan bagi warga yang tidak tercakup dalam program Jaminan Kesehatan Nasional.
Diluncurkan sejak Februari 2025, Gratispol kini telah menjangkau lebih dari 5.000 penduduk yang sebelumnya belum terdaftar di BPJS Kesehatan—mulai dari pelaku usaha kecil hingga pekerja sektor informal.
“Program ini ditujukan bagi masyarakat yang belum punya jaminan kesehatan sama sekali, termasuk yang sebelumnya pernah terhapus dari kepesertaan BPJS,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Jaya Mualimin, dikutip dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Senin, 9 Juni 2025.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Kualitas Hunian di Sekitar IKN Ditingkatkan, 382 RTLH di PPU Direvitalisasi
-
Pemkot Bontang Tindak Tegas ASN Bolos, TPP dan Gaji Siap Dipotong
-
Rp 16,8 Miliar Disiapkan Pemprov Kaltim untuk Pemerataan Tenaga Dokter Spesialis di IGD
-
Tambang Lesu, IKN Muncul Jadi Penyelamat Ekonomi Kaltim
-
Hidran Tak Aktif, Sprinkler Mati: DPRD Kritik Keamanan Hotel Bumi Senyiur