SuaraKaltim.id - Jangan remehkan gigitan kutu. Sebab, hewan kecil ini bisa membawa penyakit serius ke tubuh manusia.
Gigitan kutu diketahui dapat menularkan berbagai patogen, mulai dari bakteri, virus, hingga parasit, yang bisa memicu gangguan kesehatan ringan hingga berat, bahkan berpotensi fatal jika tidak segera ditangani.
Dalam laporan Health, disebutkan bahwa di Amerika Serikat saja, tercatat sedikitnya 17 jenis penyakit yang dapat ditularkan oleh berbagai spesies kutu.
Salah satu penyakit paling umum adalah penyakit Lyme, yang menyumbang hampir 80 persen dari total kasus akibat gigitan kutu.
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri yang bisa memicu gejala seperti ruam kulit, kelelahan ekstrem, hingga sakit kepala.
Gigitan kutu bukan hanya memicu penyakit Lyme. Spesies kutu lain juga berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan lain seperti babesiosis, infeksi parasit yang menyerang sel darah merah; tularemia, penyakit bakteri yang bisa diobati dengan antibiotik; anaplasmosis, infeksi bakteri dengan gejala menyerupai flu; hingga sindrom langka alpha-gal, yakni alergi terhadap daging merah.
Menurut para ahli, kutu menularkan penyakit saat mereka berpindah dari satu inang ke inang lainnya. Saat kutu mengisap darah dari hewan yang terinfeksi, mereka bisa membawa patogen penyebab penyakit, yang kemudian disuntikkan ke tubuh manusia saat gigitan berikutnya.
Dokter spesialis penyakit menular pediatrik, Charlotte Mao, yang juga anggota Dewan Penasihat Ilmiah untuk Bay Area Lyme Foundation, menjelaskan bahwa kutu tidak melompat atau terbang, tetapi menempel pada rumput atau semak dengan kaki belakang sambil menjulurkan kaki depannya untuk "menangkap" inang seperti manusia atau hewan peliharaan.
"Ketika hal itu terjadi, mereka berpindah ke inang—misalnya, Anda atau anjing Anda. Kemudian kutu merangkak dan memanjat ke lokasi yang berbeda pada tubuh untuk akhirnya menempel dan menggigit," kata Mao.
Kutu biasanya menyukai area tubuh yang hangat dan lembap, seperti ketiak, pangkal paha, leher, belakang lutut, dan pinggang.
Pada anak-anak, kutu cenderung menggigit di sekitar kepala dan leher karena posisi tubuh mereka lebih dekat dengan vegetasi.
Ciri Gigitan Kutu dan Risiko Penularan
Ciri khas gigitan kutu biasanya berupa benjolan merah kecil yang kadang disertai rasa gatal atau bengkak.
Namun berbeda dari gigitan serangga lainnya, gigitan kutu kerap tidak menimbulkan rasa sakit sehingga banyak orang tidak menyadari sudah tergigit.
Beberapa patogen seperti virus Powassan dapat ditularkan hanya dalam waktu 15 menit setelah kutu menempel pada kulit. Sedangkan untuk penyakit Lyme, kutu perlu menempel selama beberapa jam, bahkan bisa lebih dari 24 jam, sebelum berhasil menularkan infeksi.
Sebuah survei tahun 2020 yang meneliti 722 kutu rusa menunjukkan bahwa sekitar 16 persen kutu ditemukan menempel di area paha, disusul pinggang, perut, dan selangkangan.
Cara Ampuh Mencegah Gigitan Kutu
Untuk mencegah risiko terkena penyakit akibat kutu, Departemen Pertanian Amerika Serikat merekomendasikan beberapa tindakan pencegahan:
- Mandi atau berbilas dalam waktu dua jam setelah beraktivitas di luar ruangan, terutama setelah berjalan di area rumput tinggi atau hutan.
- Gunakan cermin untuk memeriksa seluruh tubuh, termasuk lipatan-lipatan kulit seperti ketiak, telinga, dan selangkangan.
- Periksa pakaian dan hewan peliharaan Anda dari kemungkinan kutu yang terbawa masuk ke dalam rumah.
- Jika menemukan kutu menempel, segera angkat kutu menggunakan pinset atau alat pencabut khusus. Pegang kutu sedekat mungkin ke permukaan kulit, lalu tarik perlahan dan usahakan agar tubuh kutu tidak terputus. Setelah itu, bersihkan area gigitan dengan sabun dan air atau alkohol gosok.
CDC mengingatkan untuk tidak menggunakan petroleum jelly, api, atau bahan kimia lain untuk mencabut kutu karena bisa menyebabkan kutu memuntahkan patogen ke dalam tubuh manusia.
Amati gejala pasca gigitan, seperti munculnya ruam berbentuk target (bullseye rash), demam, nyeri otot, atau kelelahan. Jika gejala muncul dalam beberapa hari hingga minggu setelah gigitan, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.
Kesadaran dan Deteksi Dini Kunci Utama
Pencegahan dan deteksi dini adalah kunci utama untuk menghindari dampak buruk dari gigitan kutu. Di Indonesia, meskipun angka penularan penyakit seperti Lyme masih sangat rendah, tetapi risiko infeksi akibat gigitan kutu tetap harus diwaspadai, terutama bagi masyarakat yang sering beraktivitas di area terbuka seperti perkebunan, taman, atau hutan.
Dengan meningkatnya suhu global dan perubahan iklim, penyebaran kutu dan cakupan wilayahnya semakin luas. Masyarakat disarankan untuk rutin memeriksa tubuh dan hewan peliharaan setelah berkegiatan di luar ruangan guna mencegah terjadinya infeksi sejak awal. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Jangan Malu Jadi Pembaca Buku: Membaca Itu Gak Bikin Kamu Antisosial
-
Perubahan Iklim Bikin Kutu Semakin Ganas dan Berbahaya, Bagaimana Cara Terbaik Melindungi Diri?
-
7 Cara Menghilangkan Telur Kutu Rambut sampai Bersih, Bye-Bye Kulit Kepala Gatal!
-
Waka Komisi IV DPR Sentil Menteri Prabowo Tak Kompak Respon Temuan Beras Berkutu: Koordinasi Mahal!
-
Setelah Shely Che, Kini Tasyi Athasyia! Ada Apa dengan Bika Ambon Ci Mehong?
Terpopuler
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Uya Kuya Klarifikasi Video Joget 'Dikira Rp3 Juta per Hari itu Gede'
Pilihan
-
Figur Kontroversial Era 98 Dianugerahi Bintang Jasa, Siapa Sebenarnya Zacky Anwar Makarim?
-
3 Rekomendasi HP Samsung Rp 1 Jutaan Terbaru Agustus 2025, Terbaru Galaxy A07
-
Shin Tae-yong Batal Dampingi Korea Selatan U-23, Rencana 'Reuni Panas' di Sidoarjo Buyar
-
Daya Beli Melemah, CORE Curiga Target Pajak RAPBN 2026 'Ngawang'!"
-
Prabowo Kirim 'Surat Sakti' ke DPR Demi Dua Striker Baru Timnas Indonesia
Terkini
-
Penerimaan Pajak KaltimKaltara Rp 16,54 Triliun, Netto Tertekan 35,84 Persen
-
BMKG Prediksi Hujan Rendah di Kaltim Akhir Agustus, Warga Diminta Waspada
-
Target 34 Ton per Hektare, PPU Genjot Produksi Padi di Kawasan IKN
-
Serba Hitam dan Bawa Bendera One Piece, Warga Balikpapan Protes PBB Naik 3.000 Persen
-
Golkar Kaltim Pasca Musda XI: Struktur Belum Final, Konsolidasi Tertunda