SuaraKaltim.id - Transformasi ekonomi kawasan penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) terus menunjukkan geliat positif. Badan Riset Daerah (Brida) Kalimantan Timur (Kaltim) telah menyelesaikan pemetaan potensi ekonomi di 16 desa dan kelurahan yang tersebar di wilayah peri-urban, mencakup sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dan Penajam Paser Utara (PPU).
Hal itu disampaikan Peneliti Brida Kaltim, Putwahyu Budiman, Jumat, 4 Juli 2025, di Samarinda.
"Sebanyak 16 desa/kelurahan tersebut tersebar di beberapa kecamatan baik di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) maupun Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU)," ujar Putwahyu, disadur dari ANTARA, Sabtu, 5 Juli 2025.
Salah satu contoh yang menonjol adalah Desa Jonggon Jaya di Kecamatan Loa Kulu, Kukar.
Baca Juga: 574 CASN Otorita IKN Siap Tempati Rusun ASN di Kawasan Nusantara
Wilayah ini telah berkembang menjadi sentra pertanian pangan dan hortikultura yang tidak hanya menopang kebutuhan lokal, tetapi juga mendistribusikan hasilnya ke luar daerah.
Bahkan, suplai berasnya sudah menjangkau Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Kaltim.
"Petani Jonggon juga ada yang membudidayakan jahe. Tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan warga Kukar, tapi juga untuk dikirim ke pasar luar daerah, termasuk ke daerah Sepaku yang menjadi bagian kawasan IKN," ungkap Putwahyu.
Tak hanya jahe, petani di Jonggon Jaya juga mengembangkan budidaya jamur tiram dan rumput gajah untuk pakan ternak, yang telah dilirik oleh sejumlah perusahaan pembeli.
Sinergi sosial menjadi modal penting bagi produktivitas pertanian desa ini, mengingat masyarakatnya yang terdiri dari berbagai suku hidup dalam harmoni.
Baca Juga: Basuki: OIKN Hadirkan Pemerintahan Inklusif, 31,5% CASN Asal Kalimantan
“Kerukunan warga menjadi faktor pendukung dalam pembangunan dan pengembangan pertanian yang mendukung IKN. Meski datang dari berbagai etnis, seperti Jawa, Bugis, Dayak, namun mereka tetap guyub, tidak pernah terjadi konflik,” tambahnya.
Namun, di balik potensi besar itu, muncul gangguan serius dari keberadaan tambang ilegal.
Aktivitas tersebut menjadi ancaman nyata bagi upaya pengembangan sektor pertanian dan ketahanan pangan wilayah penyangga IKN.
“Tantangan justru datang dari tambang-tambang ilegal yang beroperasi di sana. Perlu ada tindakan nyata agar warga setempat leluasa dalam mengembangkan pertanian, yang juga dapat mendukung ketersediaan pasokan makanan ke IKN,” tegas Putwahyu.
Selain Jonggon Jaya, sejumlah desa lain di kawasan peri urban juga menyimpan potensi kuat dalam mendukung ekosistem ekonomi IKN.
Di antaranya Desa Loa Kulu dengan keunggulan di sektor perikanan air tawar dan pertanian pangan, Kelurahan Riko di PPU dengan kekuatan di udang dan perkebunan, serta sejumlah desa di Kecamatan Samboja yang andal dalam produksi hortikultura dan perikanan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Moto G100 Pro Resmi Debut, HP Murah Motorola Ini Bawa Fitur Tangguh dan Baterai Jumbo
- 5 HP Harga Rp1 Jutaan RAM 8/256 GB Terbaik 2025: Spek Gahar, Ramah di Kantong
- 45 Kode Redeem FF Max Terbaru 4 Juli: Klaim Gloo Wall, Bundle Apik, dan Diamond
- Cari Mobil Bekas Matic di Bawah Rp50 Juta? Ini 5 Pilihan Terbaik yang Tak Lekang oleh Waktu
Pilihan
-
Daftar 6 Sepatu Diadora Murah untuk Pria: Buat Lari Oke, Hang Out Juga Cocok
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Baterai Jumbo Terbaik Juli 2025, Lebih dari 5.000 mAh
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juli 2025, Multitasking Pasti Lancar!
-
Sekali klik! Link Live Streaming Piala Presiden 2025 Persib vs Port FC
-
7 Rekomendasi Tumbler Kekinian, Kuat Antikarat Dilengkapi Fitur Canggih
Terkini
-
Maladewa-nya Indonesia: Eksplorasi Surga Tersembunyi di Pulau Maratua
-
5 Rekomendasi Pompa Air Watt Kecil Terbaik 2025, Hemat Listrik dan Menyedot Efisien
-
Menumbuhkan Ketangguhan Mental Anak dan Perempuan, Prioritas Baru Bangsa
-
Penajam Dapat 10 Sekolah Baru, Pemerintah Pusat Genjot Infrastruktur Pendidikan Penyangga IKN
-
Ekspor Batu Bara Turun, Ekonomi Kaltim Tetap Tangguh Hingga Akhir 2025