Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Sabtu, 05 Juli 2025 | 20:29 WIB
Kawasan di duga tambang ilegal di area konsesi PT Berau Coal. [kaltimtoday.co]

Hal itu disampaikan Peneliti Brida Kaltim, Putwahyu Budiman, Jumat, 4 Juli 2025, di Samarinda.

"Sebanyak 16 desa/kelurahan tersebut tersebar di beberapa kecamatan baik di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) maupun Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU)," ujar Putwahyu, disadur dari ANTARA, Sabtu, 5 Juli 2025.

Salah satu contoh yang menonjol adalah Desa Jonggon Jaya di Kecamatan Loa Kulu, Kukar.

Wilayah ini telah berkembang menjadi sentra pertanian pangan dan hortikultura yang tidak hanya menopang kebutuhan lokal, tetapi juga mendistribusikan hasilnya ke luar daerah.

Baca Juga: Kematian Juwita Menggemparkan, Apa Motif Oknum TNI AL?

Bahkan, suplai berasnya sudah menjangkau Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Kaltim.

"Petani Jonggon juga ada yang membudidayakan jahe. Tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan warga Kukar, tapi juga untuk dikirim ke pasar luar daerah, termasuk ke daerah Sepaku yang menjadi bagian kawasan IKN," ungkap Putwahyu.

Tak hanya jahe, petani di Jonggon Jaya juga mengembangkan budidaya jamur tiram dan rumput gajah untuk pakan ternak, yang telah dilirik oleh sejumlah perusahaan pembeli.

Sinergi sosial menjadi modal penting bagi produktivitas pertanian desa ini, mengingat masyarakatnya yang terdiri dari berbagai suku hidup dalam harmoni.

“Kerukunan warga menjadi faktor pendukung dalam pembangunan dan pengembangan pertanian yang mendukung IKN. Meski datang dari berbagai etnis, seperti Jawa, Bugis, Dayak, namun mereka tetap guyub, tidak pernah terjadi konflik,” tambahnya.

Baca Juga: PT ITCHI KU vs Warga Telemow: Sengketa HGB Berujung Laporan Polisi

Namun, di balik potensi besar itu, muncul gangguan serius dari keberadaan tambang ilegal.

Aktivitas tersebut menjadi ancaman nyata bagi upaya pengembangan sektor pertanian dan ketahanan pangan wilayah penyangga IKN.

“Tantangan justru datang dari tambang-tambang ilegal yang beroperasi di sana. Perlu ada tindakan nyata agar warga setempat leluasa dalam mengembangkan pertanian, yang juga dapat mendukung ketersediaan pasokan makanan ke IKN,” tegas Putwahyu.

Selain Jonggon Jaya, sejumlah desa lain di kawasan peri urban juga menyimpan potensi kuat dalam mendukung ekosistem ekonomi IKN.

Di antaranya Desa Loa Kulu dengan keunggulan di sektor perikanan air tawar dan pertanian pangan, Kelurahan Riko di PPU dengan kekuatan di udang dan perkebunan, serta sejumlah desa di Kecamatan Samboja yang andal dalam produksi hortikultura dan perikanan.

"Sedangkan di sejumlah wilayah peri urban lain juga potensial untuk mendukung ekonomi IKN seperti di Desa Loa Kulu, Kecamatan Loa Kulu dengan keunggulan perikanan air tawar dan pertanian pangan, di Kelurahan Riko, Kecamatan Penajam, PPU, dengan keunggulan udang dan perkebunan, sejumlah desa di Kecamatan Samboja, Kukar, dengan keunggulan perikanan dan hortikultura," ujar Putwahyu.

Load More