SuaraKaltim.id - Pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengalokasikan dana awal sebesar Rp 25 miliar untuk pembangunan Sekolah Rakyat di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim).
Program ini ditujukan sebagai solusi pendidikan inklusif bagi masyarakat kurang mampu di sekitar kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Wakil Bupati PPU, Abdul Waris Muin, menyatakan bahwa seluruh anggaran pembangunan dan operasional sekolah akan ditanggung oleh pemerintah pusat.
Hal itu disampaikan Abdul Waris Muin ketika ditanya mengenai Sekolah Rakyat di Penajam, Selasa, 22 Juli 2025
"Anggaran pembangunan dan operasional Sekolah Rakyat ditanggung pemerintah pusat," ujarnya, disadur dari ANTARA, di hari yang sama.
Ia menjelaskan, konsep Sekolah Rakyat mencakup fasilitas belajar, makan, dan minum bagi para peserta didik. Semua kebutuhan tersebut dibiayai langsung oleh pemerintah pusat.
“Operasional Sekolah Rakyat mulai dari kebutuhan makan dan minum peserta didik,” kata dia, “disiapkan pemerintah pusat karena sekolah tersebut dibangun pemerintah untuk warga kurang mampu.”
Meski tidak bertanggung jawab atas pembangunan fisik, Pemerintah Kabupaten PPU turut menunjukkan komitmen mendukung proyek strategis ini.
Pemkab telah menyediakan lahan seluas 6,7 hektare—melebihi persyaratan minimal lima hektare dari pemerintah pusat.
Baca Juga: Evaluasi Dulu, Baru Putuskan: DPR Wanti-wanti soal Wacana Penundaan IKN
"Lahan yang disiapkan itu sebagai bentuk dukungan penuh pembangunan Sekolah Rakyat di Kabupaten Penajam Paser Utara," katanya.
Selain menyediakan lahan, pemkab juga membuka akses jalan menuju lokasi yang terletak di Kelurahan Lawe-Lawe, Kecamatan Penajam.
Pengukuran lahan sudah dilakukan oleh tim dari pemerintah pusat.
"Informasi akan dibangun tahun ini, tahap pertama anggaran dialokasikan Rp 25 miliar, pelaksanaan pembangunan masih tunggu kepastian Kementerian Pekerjaan Umum," tambahnya.
Menurut Abdul Waris, pembangunan menyeluruh satu unit Sekolah Rakyat diperkirakan akan menelan anggaran antara Rp 150 hingga Rp 200 miliar.
Fasilitas yang direncanakan mencakup unit pendidikan dasar hingga menengah atas, lengkap dengan asrama dan sarana pendukung lainnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
Pilihan
-
Media Vietnam Akui Nguyen Cong Phuong Cs Pakai Tekel Keras dan Cara Licik
-
Satu Kata Erick Thohir Usai Timnas Indonesia U-23 Gagal Juara Piala AFF
-
Pengobat Luka! Koreografi Keren La Grande di Final Piala AFF U-23 2025
-
8 HP Murah RAM Besar dan Chipset Gahar, Rp1 Jutaan dapat RAM 8 GB
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas 50 Jutaan: Murah Berkualitas, Harga Tinggi Jika Dijual Kembali
Terkini
-
Dukung IKN dari Hulu: PPU Luncurkan Beras Lokal Benuo Taka
-
Sekolah Rakyat Segera Hadir di Kutim, Sasar Anak dari Keluarga Miskin
-
Kapal Rumah Sakit 50 Meter Siap Sambangi Pelosok Kaltim, Ini Tawaran dari Korea Selatan
-
Proyek IKN Jadi Sorotan DPR RI, Bandara VVIP hingga Jalan Inti Masuki Fase Penting
-
DLH Balikpapan: Bakar Sampah Bisa Kena Denda Rp50 Juta atau Kurungan 6 Bulan!