SuaraKaltim.id - Setelah melalui fase lesu akibat efisiensi anggaran dan minimnya event skala besar, sektor pariwisata Kalimantan Timur (Kaltim) kembali bangkit lewat ajang East Borneo International Folklore Festival (EBIFF) 2025.
Festival budaya internasional ini bukan sekadar pertunjukan seni, tapi juga dirancang sebagai lokomotif pemulihan ekonomi kreatif dan saluran pertukaran budaya antarbangsa.
Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Kaltim selaku penyelenggara menegaskan, pelaksanaan tahun ini mengusung pendekatan yang lebih tertib dan berdampak.
Evaluasi menyeluruh terhadap penyelenggaraan tahun lalu dijadikan pijakan untuk menghadirkan pengalaman yang lebih profesional dan inklusif.
Hal itu disampaikan Kepala Dispar Kaltim, Ririn Sari Dewi, usai rapat finalisasi kegiatan EBIFF, Selasa, 22 Juni 2025.
“Target kita 5.000 sampai 10.000 pengunjung. Tapi kami berharap bisa lebih dari itu, terutama dengan dukungan teman-teman media untuk menyebarkan informasi luas ke publik,” ujar Ririn, dikutip Kamis, 24 Juli 2025.
Ririn menekankan bahwa EBIFF menjadi peluang vital bagi kebangkitan ekonomi lokal.
Di tengah tekanan efisiensi anggaran, festival ini diharapkan memberi ruang baru bagi pelaku industri kreatif, pelaku UMKM, perhotelan, hingga kuliner untuk kembali bangkit.
“Event ini menjadi kesempatan untuk mitra pariwisata dan pelaku ekraf bisa kembali menggeliat. Kami kemas dengan rangkaian kegiatan seni budaya, pameran, kunjungan ke sekolah, hingga pentas-pentas yang mampu menarik interaksi budaya antarbangsa,” lanjutnya.
Baca Juga: Koperasi Merah Putih Tumbuh di Kaltim, Total 1.037 Telah Terbentuk
Tahun ini, EBIFF akan diramaikan oleh delegasi dari lima negara—Polandia, Rusia, Korea Selatan, Romania, dan India.
Para tamu mancanegara mulai berdatangan sejak 23 Juli 2025 dan dijadwalkan tinggal hingga akhir bulan.
Ririn menilai kehadiran mereka bukan hanya atraktif secara budaya, tetapi juga edukatif.
“Mereka belajar budaya kita, kita juga belajar budaya mereka. Ada pertukaran nilai yang positif. Itu kekuatan festival ini,” katanya.
Guna menghindari kendala teknis seperti tahun sebelumnya, berbagai perbaikan disiapkan, mulai dari logistik, penginapan, sanitasi, hingga pengawasan di lokasi acara.
Salah satu perhatian khusus adalah pengaturan kirab budaya dan lalu lintas peserta internasional.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
AYIMUN Samarinda Chapter 2025 Siapkan Generasi Muda Jadi Calon Pemimpin Global
-
Kaltim Jamin Stok Pangan Aman, Harga Terpantau Stabil Jelang Natal dan Tahun Baru
-
Persagi Siap Tugaskan Ahli Gizi untuk MBG di Seluruh Pelosok Indonesia
-
Alat Kebencanaan Disiagakan untuk Hadapi Cuaca Ekstrem di Kaltim
-
Warga Kaltim Diminta Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi