Denada S Putri
Senin, 08 September 2025 | 21:58 WIB
Ilustrasi sekolah terapkan sistem hybrid. [Ist]

SuaraKaltim.id - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Timur (Kaltim) mulai mendorong seluruh sekolah beradaptasi dengan pembelajaran berbasis digital melalui penerapan sistem hybrid, yakni kombinasi tatap muka dan daring.

Hal itu disampaikan Plt Kepala Disdikbud Kaltim, Armin, di Samarinda, Minggu, 7 September 2025.

"Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ke depan melihat sejauh mana sekolah-sekolah menerapkan pembelajaran berbasis digital karena bisa saja anak-anak kita nanti memilih tidak datang ke sekolah dan mungkin lebih efektif pembelajaran dari rumah," ujar Armin, disadur dari ANTARA, Senin, 8 September 2025.

Menurutnya, perubahan ini merupakan bentuk antisipasi menghadapi perkembangan teknologi sekaligus kemungkinan bergesernya preferensi belajar siswa yang lebih mengutamakan fleksibilitas.

Dengan model hybrid, layanan pendidikan tidak lagi sepenuhnya konvensional.

Armin menekankan bahwa peran guru juga harus berubah, dari sekadar pemberi informasi menjadi fasilitator yang mendorong kreativitas, inovasi, dan kemandirian peserta didik.

"Peran guru tidak lagi menjadi sumber informasi satu arah, melainkan berperan sebagai fasilitator aktif memberikan ruang kepada peserta didik lebih banyak berkreasi, berinovasi, dan mengembangkan potensi diri mereka secara mandiri," jelasnya.

Selain inovasi metode, Disdikbud Kaltim juga menyiapkan penguatan kompetensi inti.

Fokusnya pada keterampilan berpikir kritis melalui computational thinking, budaya menulis, serta kemampuan bahasa asing, khususnya Bahasa Inggris, yang menjadi target wajib lulusan SMA/SMK sesuai arahan Gubernur Kaltim.

Baca Juga: Efisiensi 75 Persen vs Gratispol: Mampukah Pemprov Kaltim Menepati Komitmen?

Langkah ini dipandang sebagai fondasi membangun budaya pendidikan baru di Bumi Etam.

"Hal ini bertujuan menciptakan lulusan berkarakter kuat, kritis, terampil, mahir berbahasa asing, dan siap menjadikan Kaltim sebagai kiblat kemajuan pendidikan di tingkat nasional," tegas Armin.

Transformasi pendidikan tersebut juga dipandang strategis, mengingat Kaltim tengah bersiap menjadi pusat Ibu Kota Nusantara (IKN), yang membutuhkan generasi terampil dan berdaya saing global.

Load More