SuaraKaltim.id - Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Aulia Rahman Basri, menegaskan bahwa pagelaran seni dan budaya di tingkat desa merupakan sarana penting menjaga warisan leluhur.
Karena itu, ia mendorong kepala desa bersama masyarakat agar lebih sering menggelar atraksi budaya sebagai bagian dari pelestarian adat.
Hal itu ia sampaikan saat berada di Tenggarong, Sabtu, 13 September 2025.
"Saya mengapresiasi Pekan Raya Budaya Cerau di Desa Menamang Kanan yang berlangsung selama 7 hari (tanggal 9-13 September 2025)," ujar Aulia disadur dari ANTARA, Senin, 15 September 2025.
Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan penghargaan kepada para tetua adat, pengurus lembaga adat, serta masyarakat Desa Menamang Kanan hingga Kecamatan Muara Kaman yang telah menjaga kelestarian tradisi.
"Terima kasih atas terselenggaranya acara Cerau Desa Menamang Kanan ini. Semoga acara yang penuh dengan berbagai upacara adat dan budaya yang sakral ini dapat diikuti oleh desa-desa lain, sebagai upaya pelestarian adat dan budaya," katanya.
Menurutnya, penyelenggaraan Cerau Desa menjadi cermin kuatnya kekerabatan, toleransi, dan semangat kebersamaan masyarakat yang sebagian daerahnya juga masuk dalam wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN) ini.
"Tanpa kebersamaan dan gotong royong semua unsur masyarakat, tidaklah mungkin kegiatan Cerau ini dapat terlaksana. Untuk itu, saya ingatkan kepada semua bahwa gotong royong jangan sampai ditinggalkan, karena dengan gotong royong, hal yang berat pun dapat ditanggulangi," katanya.
Menindaklanjuti usulan kepala desa, Pemkab Kukar akan menjadikan Pekan Raya Budaya Cerau sebagai agenda tahunan.
Baca Juga: PPU Genjot Retribusi Pelabuhan untuk Kawasan Penyangga IKN
Aulia berharap kegiatan yang menampilkan seni, budaya, hingga olahraga tradisional khas Kutai Menamang ini mampu memicu kreativitas seniman, budayawan, tokoh adat, serta generasi muda dalam meningkatkan apresiasi terhadap keberagaman budaya lokal.
"Saya yakin semua sepakat bahwa budaya daerah adalah salah satu aset yang dapat meningkatkan budaya nasional. Apabila budaya daerah tidak digali, tidak dikelola, dan tidak dikembangkan dengan serius, kemungkinan besar budaya daerah akan hilang tergerus oleh kemajuan dan perubahan zaman. Mari terus kita jaga, lindungi dan lestarikan seni dan budaya daerah," ujarnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
-
Dari LPS ke Kursi Menkeu: Akankah Purbaya Tetap Berani Lawan Budaya ABS?
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
Terkini
-
DPRD Kukar Siapkan Perda Khusus LGBT, Imbas Kasus Pesantren
-
APBD Siaga, PPU Tegaskan Komitmen Sukseskan MBG di Lingkar IKN
-
Alarm DBD di Bontang: 152 Kasus, 2 Anak Jadi Korban Jiwa
-
Lari, Donasi, dan Gotong Royong: Semangat Road to Give 2025 Balikpapan
-
Dari Desa ke IKN, Kukar Dorong Tradisi Lokal Jadi Warisan Nasional