SuaraKaltim.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mahakam Ulu (Mahulu) menegaskan komitmennya menjadikan isu lingkungan sebagai fondasi pembangunan daerah.
Arah kebijakan tersebut dirumuskan agar sejalan dengan prinsip berkelanjutan, mencakup aspek ekonomi, sosial, hingga budaya dengan tetap menjaga keseimbangan ekosistem.
Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Mahulu Stephanus Madang di Ujoh Bilang, Senin, 15 September 2025.
"Lingkungan hidup merupakan aspek yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Kualitas lingkungan yang terjaga merupakan modal utama untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat serta keberlanjutan sumber daya alam," ujar Stephanus, dikutip dari ANTARA, Selasa, 16 September 2025.
Untuk memastikan langkah ini berbasis kajian ilmiah, Pemkab Mahulu menggandeng akademisi dari Unit Layanan Strategis (ULS) dan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Universitas Mulawarman.
Hasil kerja sama tersebut telah dituangkan dalam Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (DIKPLHD), yang dipaparkan dalam seminar laporan akhir di Samarinda pekan lalu.
"DIKPLHD bukan sekadar laporan administratif, melainkan instrumen penting untuk merumuskan kebijakan pembangunan daerah yang berwawasan lingkungan," jelas Madang.
Menurutnya, dokumen ini menyajikan data akurat mengenai kondisi lingkungan, termasuk daya dukung dan daya tampung wilayah, serta isu-isu prioritas yang harus segera ditangani.
"Adanya metode yang diterapkan, dokumen ini tentu dapat memberikan gambaran akurat kondisi lingkungan, termasuk daya dukung dan daya tampung wilayah," katanya.
Baca Juga: DAS Mahakam, Nadi Kehidupan dan Budaya Masyarakat Mahulu
Madang menegaskan, dokumen tersebut bukan hanya untuk arsip, melainkan pedoman yang dapat mendorong aksi nyata di lapangan.
Karena itu, ia mengajak seluruh pemangku kepentingan—baik pemerintah, dunia usaha, akademisi, maupun masyarakat—untuk bersama-sama menjaga kelestarian alam Mahulu.
"Melalui kolaborasi lintas sektor, komitmen kebijakan, dan langkah nyata di lapangan, maka dapat memastikan kualitas lingkungan tetap terjaga. Melalui cara itu, pembangunan daerah bisa berlangsung adil dan berkelanjutan, tanpa mengorbankan ekosistem yang ada," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
BMKG Prediksi Hujan Tinggi, BPBD Siapkan Skenario Darurat di Kaltim
-
Skor Integritas Merosot, Kutim Tegaskan Komitmen Perbaiki Tata Kelola
-
Kukar Pangkas Anggaran Seremonial demi Pembangunan dan Sinergi dengan IKN
-
Mahulu Gaet Akademisi Rumuskan Kebijakan Hijau Berkelanjutan
-
Pemkot Samarinda Mediasi Tunggakan RSHD, Nilai Utang Capai Rp 30 Miliar