SuaraKaltim.id - Rencana pengalokasian anggaran Rp 1,7 miliar untuk influencer dalam promosi wisata Kalimantan Timur (Kaltim) memunculkan perdebatan.
Pakar ekonomi Universitas Mulawarman, Aji Sofyan Effendi, mengingatkan agar pemerintah tidak melupakan pembangunan fasilitas dan infrastruktur wisata yang menjadi fondasi utama pengembangan destinasi.
"Masalah infrastruktur yang tidak bisa diabaikan. Misalnya akses menuju Maratua ataupun wisata lainnya. Kalau infrastruktur belum siap, promosi masif justru bisa berdampak negatif," ujarnya, disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Kamis 18 September 2025.
Menurut Sofyan, jika pemerintah terlalu fokus pada promosi tanpa diiringi kesiapan fasilitas, justru bisa menciptakan pengalaman buruk bagi wisatawan.
"Wisatawan yang datang akan kecewa dan memberi testimoni buruk, sehingga merugikan citra destinasi. Karena itu, pembangunan infrastruktur harus jadi prioritas. Setelah itu, influencer akan bekerja lebih optimal," tegasnya.
Meski demikian, ia tidak menampik peran positif influencer di era digital.
Menurutnya, promosi dengan menggandeng figur media sosial bisa menjadi strategi yang efektif.
"Terkait dengan influencer, satu sisi saya melihat peran mereka sangat efektif dan efisien. Efektif karena pesannya mengena, efisien karena kita tidak perlu mencetak brosur, flyer, atau materi promosi lainnya," ungkapnya.
Ia menilai, cara kerja influencer lebih fleksibel dibandingkan metode promosi konvensional yang dijalankan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Baca Juga: Infrastruktur Modern KKT Perkuat Keyakinan Investor di IKN
"Cara ini jauh lebih luwes dibandingkan promosi konvensional oleh OPD. OPD biasanya bekerja berdasarkan aturan dan juklak-juknis tertentu, sementara influencer bebas membuat konten kapan saja, siang atau malam, selama hasilnya informatif," jelas Sofyan.
Dengan demikian, promosi wisata berbasis influencer dinilai bisa menjadi kekuatan besar apabila sejalan dengan peningkatan kualitas destinasi.
Tanpa infrastruktur yang memadai, promosi hanya akan menjadi etalase kosong bagi pariwisata Kaltim.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
Pajak Jadi Darah Pembangunan, Kaltim Tawarkan Tarif Terendah dan Layanan Digital
-
Anggaran Influencer Rp 1,7 Miliar Dipertanyakan, Infrastruktur Wisata Kaltim Masih Jadi PR
-
Gati dan Genting, Jurus PPU Cegah Stunting di Jantung IKN
-
Rahasia Hidup Sehat Ala Orangutan Kalimantan, Bisa Ditiru Manusia!
-
CEK FAKTA: PBB Disebut Intervensi DPR Indonesia, Benarkah?