Denada S Putri
Minggu, 21 September 2025 | 17:58 WIB
Menteri Pariwisata (Menpar) saat menghadiri pembukaan Erau, Minggu, 21 September 2025. [SuaraKaltim.id/Ridzki Agusty Alwie]
Baca 10 detik
  • Menelisik Unsur Budaya Islam dalam Kegiatan Festival Adat Erau
  • Cerita Rakyat Tentang Asal Usul Kampung Biatan Ulu Nek Timbul di Berau
  • Upacara Adat Paling Meriah Bagi Masyarakat Kutai, Ini Ulasan Singkat Soal Erau

SuaraKaltim.id - Menteri Pariwisata (Menpar) Indonesia, Widiyanti Putri Wardhana, menegaskan komitmen pemerintah untuk menghadirkan event-event berkelas dunia yang lahir dari kekayaan budaya lokal bangsa.

Hal itu ia sampaikan dalam sambutannya pada gelaran pesta adat Erau di Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim).

“Pariwisata tahun ini yaitu event by Indonesia, kami berkomitmen menghadirkan event-event berkelas dunia yang lahir dari kekayaan lokal bangsa,” ujarnya saat di Tenggarong, Minggu, 21 September 2025.

Widiyanti menjelaskan, melalui program Kharisma Nusantara yang mengkurasi 110 event unggulan dari berbagai penjuru negeri, pesta adat Erau memiliki potensi besar untuk tampil sebagai festival budaya berskala internasional.

“Erau memiliki potensi besar sebagai festival budaya yang bukan hanya milik Kukar, tetapi kebanggaan seluruh Indonesia,” tegasnya.

Menurutnya, pesta budaya tahunan ini tidak hanya mempertemukan wisatawan dengan tradisi luhur masyarakat Kutai, tetapi juga membuka peluang lebih luas untuk mengeksplorasi destinasi wisata lain di Kabupaten Kukar maupun Kalimantan Timur.

“Terlebih lagi dengan kehadiran wisatawan maupun budayawan di pesta Erau, mereka dapat juga menjelajahi destinasi wisata yang ada di Kabupaten Kukar maupun Provinsi Kaltim,” katanya.

Widiyanti optimistis dampak ekonomi dari Erau akan terasa nyata, khususnya bagi pelaku UMKM dan masyarakat lokal yang terlibat langsung dalam perayaan tersebut.

“Kami yakin akan berganda dari perayaan warisan budaya ini, dapat kita rasakan melalui perputaran ekonomi, khususnya UMKM dan keterlibatan masyarakat secara luas,” ungkapnya.

Baca Juga: Apa Itu Ngulur Naga? Ritual Adat Unik di Puncak Kemeriahan Festival Erau

Lebih jauh, ia menekankan bahwa Erau bukan sekadar pelestarian tradisi, melainkan juga energi untuk menatap masa depan.

“Melalui pesta adat Erau, kita belajar bahwa warisan leluhur tidak terhenti sebagai kenangan masa lalu, tetapi menjadi energi untuk membangun masa depan,” tutur Widiyanti.

Di akhir sambutannya, Menteri Pariwisata mengajak seluruh pihak menjaga kelestarian tradisi ini agar tetap menjadi kebanggaan bangsa.

“Mari kita jaga, kita rawat, dan kita kembangkan bersama pesta adat Erau,” tegasnya.

Staf Khusus Kemenpar RI, Apni Jaya Putra mengatakan, pihaknya resmi membuka pendaftaran Kharisma Event Nusantara (KEN) untuk tahun mendatang.

Program ini menjadi ajang kurasi sekaligus standarisasi berbagai event budaya dan pariwisata di seluruh daerah agar bisa masuk kalender nasional.

Load More