SuaraKaltim.id - Kampung Biatan Ulu yang berada di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur (Kaltim) rupanya memiliki cerita sendiri yang sudah melegenda.
Adapun cerita ini berawal dari pesta Erau yang diselenggarakan oleh masyarakat Dayak Ake' sebagai wujud ungkapan rasa syukur mereka terhadap limpahan rezeki berupa panen yang berlimpah.
Dikutip dari buku Serpihan Cerita Rakyat Kalimantan Timur ini, pesta yang berlangsung selama tujuh hari dan tujuh malam dihadiri oleh orang-orang berasal dari Kampung Biatan Ulu termasuk kampung-kampung lainnya.
Setelah diadakan doa dan makan bersama, pesta Erau diisi dengan upacara belian, yaitu upacara menyembuhkan orang sakit. Pada upacara belian itu, kepala belian akan menari berkeliling mengitari ruangan sesuai dengan irama musik yang ditabuh.
Setelah selesai, acara dilanjutkan dengan tarian bersama seluruh masyarakat yang hadir, baik itu kepala adat, tokoh masyarakat, tamu undangan, para remaja, dan masyarakat lainnya.
Mereka menari bersama-sama sambil diiringi alunan musik tanpa henti. Karena semua orang menari meliuk-liuk dan berputar-putar di dalam ruangan yang sama, tidak jarang terjadi saling senggol diantara mereka.
Di antara orang-orang yang menari ini tampak seorang laki-laki berusia lima puluhan bernama Paman Inggayut yang secara tidak sengaja menyentuh bagian terlarang dari salah seorang gadis yang merupakan keponakannya sendiri.
Walaupun tidak sengaja melakukannya di depan umum, Paman Inggayut merasa sangat malu dan bersalah.
Inggayut langsung pergi meninggalkan upacara yang masih berlangsung itu menuju Sungai Lempake. Ia begitu menyesali perbuatannya yang sangat memalukan itu.
Baca Juga: PSU Digelar di 4 TPS Berau, Ada Apa?
Oleh karena itu, ia berdoa di tengah Sungai Lempake supaya tidak lagi bertemu dengan orang-orang yang berada di pesta tadi dan diakhiri hidupnya di dunia ini.
Akhirnya, doa itu dikabulkan oleh sang penguasa alam semesta. Tiba-tiba suara gemuruh berbentuk angin pusara menghampiri tubuh Inggayut yang membuat tubuhnya mengeras dan tidak lama kemudian menjadi batu.
Batu itu menyerupai manusia yang mirip seperti seorang nenek yang sangat berduka. Singkat cerita, batu itu dinamai Batu Nek Nimbul oleh masyarakat Dayak Ake' yang berarti batu nenek yang timbul di permukaan air sungai.
Kontributor: Maliana
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Ragnar Oratmangoen Ujung Tombak, Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
Terkini
-
CEK FAKTA: Benarkah Jurnalis CNN Dapat Hadiah Supercar dari Presiden Prabowo?
-
CEK FAKTA: Klaim Pasukan TNI Ikut Sumud Flotilla ke Gaza Ditegaskan Hoaks
-
CEK FAKTA: Klaim Plat Aceh Dirazia karena Pelabuhan Penang
-
CEK FAKTA: Kemenag Bantah Program Hibah Rp 250 Juta sampai Rp 1 Miliar
-
PPU Siapkan Dapur MBG Bebas Limbah untuk Dukung Konsep Green City IKN