-
Pemprov Kaltim menyiapkan strategi pariwisata jelang IKN 2028, termasuk optimalisasi MICE dan promosi digital lewat influencer.
-
Program famtrip influencer dengan anggaran Rp 1,7 miliar menuai sorotan, namun Dispar menegaskan dana itu mencakup transportasi, akomodasi, dan administrasi, bukan sekadar honor.
-
Kendala infrastruktur dan blank spot internet masih jadi PR besar, sementara pengembangan desa wisata akan tetap dilanjutkan melalui kolaborasi dengan swasta dan BI.
SuaraKaltim.id - Menjelang beroperasinya Ibu Kota Nusantara (IKN) pada 2028, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) berupaya memperkuat sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Berbagai strategi diluncurkan, mulai dari optimalisasi kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) hingga promosi digital melalui influencer.
Kepala Dinas Pariwisata Kaltim, Ririn Sari Dewi, menilai potensi MICE sangat besar untuk mendorong kunjungan wisatawan.
Hal itu ia sampaikan, Minggu, 28 September 2025.
“Kami selalu terbuka terhadap investasi dan siap menjadi tuan rumah berbagai event, baik dari lembaga pemerintah maupun non-pemerintah,” ujarnya, disadur dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Senin, 29 September 2025.
Namun, langkah Dispar menggandeng influencer lewat program famtrip menuai sorotan publik.
Anggaran influencer sekitar Rp 1,7 miliar disebut dialokasikan untuk 30 orang.
Ririn menegaskan dana tersebut tidak hanya untuk honor, melainkan juga mencakup transportasi, akomodasi, SPPD, hingga administrasi.
“Jumlah itu kecil untuk promosi pariwisata. Kita bicara effort ke lapangan, bukan sekadar honor. Jangan buru-buru menilai pemborosan,” tegasnya.
Baca Juga: Roda Ekonomi Desa Penyangga IKN Digairahkan lewat Program Korporasi Ternak
Di sisi lain, persoalan infrastruktur masih menjadi pekerjaan rumah besar.
Beberapa destinasi wisata di Kutai Barat dan Mahakam Ulu misalnya, masih terkendala akses jalan serta area blank spot sinyal.
“Blank spot juga mengganggu promosi karena wisatawan ingin membagikan pengalaman secara langsung. Kami sudah sinergi dengan Kominfo, seperti di Puntang yang sudah dapat internet gratis,” jelasnya.
Terkait pengalihan anggaran dari pengembangan desa wisata ke promosi digital, Ririn menyebut hal itu bukan berarti mengesampingkan desa wisata.
Tahun depan, program tersebut akan tetap dilanjutkan melalui skema kolaborasi dengan pihak swasta dan Bank Indonesia.
“Kita tidak bisa mengandalkan APBD saja. Kolaborasi dengan pihak swasta akan dituangkan dalam MoU dengan kepala daerah,” ujarnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Internet Desa Tak Hanya Infrastruktur, Tapi Juga SDM Andal
-
Prabowo: Politik Indonesia Harus Santun, Penuh Persaudaraan
-
Prabowo Pastikan Standar Baru MBG, Semua Dapur Wajib Punya Koki Terlatih
-
DPR Desak Pemerintah Tunda Ekspor Emas, Prioritaskan Kebutuhan Domestik
-
9.637 Produk RI Bebas Bea Masuk ke Eropa lewat I-EU CEPA