-
Pemangkasan DBH Kaltim berkurang – Rencana pemotongan Dana Bagi Hasil (DBH) untuk Kalimantan Timur yang semula mencapai 70 persen kini berpotensi hanya sekitar 30 persen.
-
Diplomasi fiskal berhasil – Hasil ini merupakan buah dari komunikasi intensif Pemprov Kaltim dengan Kementerian Keuangan yang mulai menunjukkan komitmen untuk meninjau kembali alokasi DBH bagi daerah penghasil.
-
Komitmen keadilan fiskal – Pemprov Kaltim menegaskan akan terus mengawal proses finalisasi DBH agar pembagian dana dilakukan secara adil dan proporsional demi menjaga keberlanjutan pembangunan daerah.
SuaraKaltim.id - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) mulai menuai hasil dari langkah diplomasi fiskal yang selama ini dilakukan terhadap pemerintah pusat.
Setelah sempat direncanakan mengalami pemangkasan hingga 70 persen, Dana Bagi Hasil (DBH) untuk Kaltim kini berpotensi hanya dipotong sekitar 30 persen.
Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, menyampaikan bahwa komunikasi intensif antara daerah dan Kementerian Keuangan mulai membuahkan hasil positif.
Pemerintah pusat disebut menunjukkan komitmen untuk meninjau kembali alokasi DBH bagi Kaltim.
Hal itu disampaikan Seno saat ditemui, Sabtu, 11 Oktober 2025.
“Insyaallah, kita bisa mendapatkan lebih dari yang semula direncanakan. Pemangkasan awal 70 persen kemungkinan besar bisa ditekan menjadi hanya 30 persen,” ujar Seno dikutip dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Senin, 13 Oktober 2025.
Ia menjelaskan, pemerintah pusat saat ini tengah memfinalisasi rumusan baru terkait besaran DBH yang akan dimasukkan dalam rancangan APBN mendatang.
Pemprov Kaltim, kata Seno, terus mengedepankan pendekatan dialog dan komunikasi terbuka agar kebijakan fiskal pusat lebih mempertimbangkan kontribusi besar daerah penghasil sumber daya alam.
Menurutnya, ruang komunikasi yang terbuka antara pusat dan daerah menjadi sinyal positif bagi keberlanjutan pembangunan Kaltim, terutama karena sebagian besar pembiayaan daerah masih bersumber dari transfer pemerintah pusat.
Baca Juga: Tak Semua Bisa Terlibat, Kaltim Seleksi Koperasi Layak Masuk Rantai Pasok MBG
Pemangkasan DBH yang terlalu besar sebelumnya dikhawatirkan dapat menekan kemampuan daerah dalam membiayai sektor vital seperti pendidikan, infrastruktur, dan pelayanan publik.
Oleh sebab itu, Pemprov Kaltim berkomitmen terus mengawal pembahasan hingga tahap akhir agar keputusan yang diambil pusat mencerminkan keadilan fiskal dan proporsionalitas bagi daerah penghasil.
“Pemerintah daerah akan terus memantau proses ini dan siap mengirim tim teknis untuk memastikan perhitungan DBH dilakukan secara tepat dan berkeadilan,” tegasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 7 Sabun Muka Mengandung Kolagen untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Tetap Kencang
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
Pilihan
-
Polemik RS dr AK Gani 7 Lantai di BKB, Ahli Cagar Budaya: Pembangunan Bisa Saja Dihentikan
-
KGPH Mangkubumi Akui Minta Maaf ke Tedjowulan Soal Pengukuhan PB XIV Sebelum 40 Hari
-
Haruskan Kasus Tumbler Hilang Berakhir dengan Pemecatan Pegawai?
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
Terkini
-
5 Mobil Bekas 50 Jutaan Bukan Toyota buat Anak Muda, Hemat dan Bertenaga
-
Penerimaan Pajak Kaltim Capai Rp16,24 Triliun, Berikut Rinciannya
-
4 Mobil Matic Bekas Kabin Luas: Muat Banyak Keluarga, Aman di Segala Medan
-
Dari Samarinda Menuju IKN: SDM Peneliti Muda Mulai Disiapkan
-
Ratusan Guru Honorer di Kaltim Terganjal Administrasi Menjadi PPPK