-
Pemprov Kaltim berencana melakukan rotasi jabatan eselon II pada akhir Oktober 2025 sebagai upaya penyegaran birokrasi dan peningkatan kinerja pemerintahan.
-
Pengamat kebijakan publik Saipul Bachtiar menekankan agar proses rotasi dijalankan secara netral dan berbasis meritokrasi, bukan dipengaruhi kepentingan politik.
-
DPRD Kaltim diminta berperan aktif dalam pengawasan agar rotasi jabatan berjalan sesuai prinsip good governance dan menjaga profesionalisme birokrasi.
SuaraKaltim.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) tengah menyiapkan langkah penyegaran struktur birokrasi melalui rotasi jabatan eselon II yang dijadwalkan berlangsung pada akhir Oktober 2025.
Langkah ini diharapkan dapat memperkuat efektivitas kinerja pemerintahan, namun juga menuai perhatian dari kalangan pengamat kebijakan publik.
Pengamat Kebijakan Publik, Saipul Bachtiar, menilai proses rotasi harus dijalankan secara netral dan berbasis meritokrasi, bukan dipengaruhi oleh kepentingan politik.
“Jangan sampai proses yang dijalankan hanya menjadi stempel saja, menempatkan orang-orang di jabatan tersebut tanpa memperhatikan meritokrasi sistem,” tegasnya, disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Kamis, 9 Oktober 2025.
Menurutnya, profesionalisme birokrasi menjadi kunci untuk menciptakan pelayanan publik yang berkualitas.
Jika jabatan strategis diisi oleh orang-orang yang dipilih karena faktor politik, bukan kemampuan, maka akan berdampak pada inefisiensi kerja dan potensi pemborosan anggaran.
“Birokrasi harus dibuat profesional, cara pikirnya harus profesional. Jangan ada nepotisme dan kolusi,” lanjut Saipul.
Ia juga mengingatkan bahwa DPRD Kaltim memiliki peran penting dalam fungsi pengawasan agar proses rotasi berjalan sesuai prinsip good governance.
“Fungsi DPRD adalah mengawasi dalam proses itu, agar berjalan profesional. Mindset pemimpin kita juga harus netral,” ujarnya.
Baca Juga: Klarifikasi BKSDA Kaltim: Potongan Tangan di Video Viral Bukan Milik Orang Utan
Saipul menambahkan, semangat untuk menjaga tata kelola pemerintahan yang bersih dan transparan harus terus dijaga, terutama ketika beberapa posisi penting di Pemprov Kaltim masih dijabat oleh pelaksana tugas.
“Semangat untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik harus dijaga. Jangan sampai birokrasi dimuat dengan politik praktis atau kepentingan politik lainnya,” tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
Terkini
-
CEK FAKTA: Ramai Video Kapal Bantuan Tiba di GazaFaktanya dari Tunisia!
-
Harta Karun Biru Kalimantan Timur: Potensi Karbon Laut Bernilai Ratusan Ribu Dolar AS Terungkap!
-
CEK FAKTA: Infeksi Cacing Bukan Karena Mi Instan, Ini Penjelasan Dokter
-
Pengamat Ingatkan Rotasi Pejabat Kaltim Tak Jadi Ajang Politik Balas Budi
-
Jaga Pangan di Wilayah IKN, Pemkab PPU Larang Alih Fungsi Lahan Pertanian