-
- Kondisi flyover memburuk: Retakan panjang di dinding beton, cat memudar, dan bocor saat hujan membuat warga khawatir keselamatan terancam.
- Kurangnya perawatan rutin: Sejak peresmian 2016, belum terlihat pemeliharaan berkala dari pihak Pemkot Samarinda atau PUPR.
- Khawatirkan keselamatan pengguna: Warga menilai getaran truk berat memperparah kerusakan, dan flyover yang dulu simbol kebanggaan kini menjadi sumber kekhawatiran.
SuaraKaltim.id - Hampir sepuluh tahun berlalu sejak peresmian Jembatan Layang Air Hitam pada 22 Juli 2016.
Pada masa itu, flyover ini dielu-elukan sebagai simbol modernitas Kota Samarinda dan solusi atas kemacetan di Jalan Juanda menuju Jalan Abdoel Wahab Syahranie.
Namun kini, kebanggaan itu berganti menjadi kekhawatiran.
Pantauan di lapangan menunjukkan kondisi jembatan yang mengkhawatirkan.
Retakan panjang membelah dinding beton di bawah flyover, beberapa cukup lebar hingga dapat dimasuki tangan orang dewasa.
Cat yang dulu cerah memudar, dan lapisan beton tampak kusam dimakan waktu.
Siko, seorang pengguna jalan yang setiap hari melintas di bawah jembatan, menyatakan kekhawatirannya.
“Dalam sekali retaknya. Bisa dimasuki tangan orang dewasa. Kalau begini terus dan tidak diperbaiki, saya takut jembatan ini bisa roboh,” ujarnya, dikutip dari kaltimetam.id--Jaringan Suara.com, Rabu, 15 Oktober 2025.
Menurut Siko, setiap malam sekitar pukul 21.00 Wita, truk-truk besar melintas di atas jembatan.
Baca Juga: Penjamah Belum Terlatih, Dapur MBG di Samarinda Dihentikan Sementara
Getaran dan suara bising dari kendaraan berat itu semakin menambah rasa waswasnya.
“Beban dari truk besar itu mungkin yang bikin jembatan makin lemah. Tapi yang saya heran, enggak pernah kelihatan ada petugas datang memeriksa atau memperbaiki. Sejak diresmikan, saya belum pernah lihat ada perawatan rutin,” tambahnya.
Kekhawatiran serupa datang dari Rini, warga sekitar Air Hitam.
“Kami tiap hari lewat sini. Kalau lihat kondisinya sekarang, memang ngeri. Kadang waktu hujan deras, air menetes dari celah-celah bawah jembatan, berarti ada yang bocor di dalam. Ini seharusnya jadi perhatian serius,” tuturnya.
Jembatan Layang Air Hitam bukan sekadar infrastruktur biasa.
Saat peresmiannya, flyover ini menjadi jembatan layang pertama di Samarinda dan simbol bahwa kota ini mampu sejajar dengan kota besar lain di Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 Oktober 2025, Banjir 16.000 Gems dan Pemain Acak 106-110
Pilihan
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
Terkini
-
Pemprov Kaltim Matangkan Skema Baru TPP ASN, Transparansi Publik Jadi Sorotan
-
Anak Sekitar IKN Dapat Menu Bergizi Gratis, tapi Harus Lapor Kalau Alergi Makanan!
-
Memancing Berujung Mencekam, Warga Balikpapan Diserang Buaya
-
Jembatan Layang Air Hitam, 10 Tahun Berselang: Keindahan Memudar, Kekhawatiran Meningkat
-
Proses NIP untuk 1.705 Tenaga Honorer PPU Kunci Peralihan Status di Kawasan IKN