Denada S Putri
Rabu, 15 Oktober 2025 | 16:00 WIB
Flyover Juanda, Samarinda. [Ist]
Baca 10 detik
    • Kondisi flyover memburuk: Retakan panjang di dinding beton, cat memudar, dan bocor saat hujan membuat warga khawatir keselamatan terancam.
    • Kurangnya perawatan rutin: Sejak peresmian 2016, belum terlihat pemeliharaan berkala dari pihak Pemkot Samarinda atau PUPR.
    • Khawatirkan keselamatan pengguna: Warga menilai getaran truk berat memperparah kerusakan, dan flyover yang dulu simbol kebanggaan kini menjadi sumber kekhawatiran.

Namun, kemegahan awal kini memudar karena kurangnya pemeliharaan: beton retak, cat mengelupas, dan tampilan bawah jembatan tak lagi rapi.

Kondisi ini seolah menjadi cermin bahwa pembangunan bukan hanya soal megahnya proyek awal, tetapi juga tentang konsistensi pemeliharaan.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda maupun Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) terkait kondisi flyover, meski warga telah berulang kali melaporkan kekhawatiran mereka melalui media sosial dan forum warga.

Di tengah geliat pembangunan infrastruktur baru di Kalimantan Timur (Kaltim), khususnya di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), fasilitas vital di ibu kota provinsi justru tampak luput dari perhatian.

“Kalau sampai ambruk, bukan cuma membahayakan nyawa orang, tapi juga mempermalukan kita sendiri. Ini dulu jadi kebanggaan warga Samarinda,” tutup Rini.

Load More