-
Wali Kota Samarinda Andi Harun menegaskan tidak ada dana mengendap di kas daerah, meski saldo mencapai Rp 1,48 triliun per 30 September 2025 karena hal itu bagian dari siklus keuangan normal.
-
Dana tersebut belum dicairkan karena menunggu jadwal pembayaran proyek fisik dan kewajiban rutin seperti gaji pegawai hingga akhir tahun.
-
Andi memastikan seluruh anggaran telah dialokasikan untuk program pemerintah, menegaskan bahwa saldo di bank mencerminkan kehati-hatian, bukan penundaan kegiatan.
SuaraKaltim.id - Wali Kota Samarinda, Andi Harun, meluruskan anggapan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda menimbun dana dalam jumlah besar di bank tanpa pemanfaatan yang jelas.
Ia menegaskan, saldo kas daerah sebesar Rp 1,48 triliun yang tercatat dalam data Bank Indonesia (BI) hingga 30 September 2025 merupakan bagian dari mekanisme normal dalam pengelolaan keuangan daerah, bukan dana yang mengendap.
Hal itu disampaikan Andi Harun saat dirinya ditemui di Pendopo Odah Etam, Jumat, 24 Oktober 2025.
“Tidak ada dana endapan di Samarinda. Uang yang tercatat di rekening kas umum daerah (RKUD) itu berasal dari pendapatan daerah dan transfer pemerintah pusat maupun provinsi yang memang masuknya bertahap setiap triwulan,” jelas Andi Harun, disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Sabtu, 25 Oktober 2025.
Ia menjelaskan, sebagian besar dana tersebut belum dicairkan karena menunggu jadwal pembayaran proyek fisik dan kewajiban rutin pemerintah kota yang baru akan dilakukan hingga akhir tahun.
“Misalnya proyek konstruksi, pembayarannya dilakukan per termin. Begitu pula gaji pegawai untuk November dan Desember, tentu belum bisa dicairkan sekarang. Jadi wajar kalau masih ada saldo di bank,” tambahnya.
Andi memastikan seluruh dana dalam RKUD Bank Kaltimtara telah memiliki alokasi dan peruntukan yang jelas, termasuk untuk program prioritas daerah.
“Tidak ada uang yang sengaja disimpan tanpa tujuan. Semua sudah ada kegiatan dan peruntukannya. Kalau dikasih Rp10 triliun pun, pasti langsung habis untuk program,” ujarnya dengan tegas.
Menurutnya, polemik soal “dana mengendap” muncul akibat salah tafsir terhadap mekanisme penempatan kas daerah di bank pemerintah.
Baca Juga: Proyek Terowongan Samarinda Dikeluhkan Warga: Kami Tidak Bisa Tidur Nyenyak
“Mau ditaruh di mana uang pemerintah kalau bukan di bank? Tidak mungkin disimpan di brankas. Jadi kalau Bank Indonesia melihat ada uang Samarinda di bank, itu bukan berarti diendapkan,” terang Andi Harun kepada awak media.
Lebih lanjut, ia menilai pernyataan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang menyoroti posisi kas daerah terlalu terburu-buru disampaikan tanpa memahami konteks siklus fiskal daerah.
“Harusnya data itu dikaji dulu, uangnya untuk apa, tahapannya sudah sampai mana. Jangan sampai menimbulkan kegaduhan,” ucapnya.
Wali Kota dua periode itu menegaskan bahwa Pemkot Samarinda tetap menjunjung prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam setiap pengelolaan anggaran.
“Kami tidak pernah menahan kegiatan. Semua anggaran yang tersedia sedang berjalan dan akan terserap sesuai jadwal. Jadi tidak benar ada dana mengendap. Ini soal kehati-hatian, bukan penundaan,” tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Dukungan BI Kaltim Dorong Lahirnya Puluhan Komitmen Investasi di IKN
-
Kas Daerah Rp 1,48 Triliun Bukan Dana Mengendap, Andi Harun: Ini Bagian dari Siklus
-
Demi Efisiensi, Pemprov Kaltim Kurangi Kegiatan di Hotel Meski Berdampak pada Okupansi
-
Mandiri Peduli Sekolah Hadirkan Lingkungan Belajar Layak di Kalimantan, Dukung Pendidikan Nasional
-
Aksi Bersih Mandiri di Kalimantan Libatkan 100 Peserta, Dorong Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat