-
Budi Arie menegaskan hubungan Projo dengan Jokowi tetap baik, membantah isu bahwa organisasi relawan tersebut telah berjarak dari sang mantan presiden.
-
Perubahan logo Projo disebut sebagai bagian dari transformasi organisasi, bukan tanda perpecahan, dan keputusan itu telah dikomunikasikan langsung dengan Jokowi.
-
Projo akan menggelar sayembara untuk memilih logo baru, sekaligus menandai fase baru kepemimpinan Budi Arie periode 2025–2030 dengan semangat keterbukaan dan partisipasi publik.
SuaraKaltim.id - Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, menegaskan bahwa hubungan antara organisasi relawan Pro Jokowi (Projo) dengan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap terjalin baik.
Ia membantah anggapan bahwa Projo kini telah berjarak dari sosok yang melatarbelakangi lahirnya organisasi tersebut.
“Saya ingin menjelaskan kepada teman-teman media sekalian karena dari perkembangan berita ini seolah-olah disampaikan terkesan Projo putus hubungan dengan Pak Jokowi. Jangan di-framing. Projo ini lahir karena ada Pak Jokowi,” ujar Budi dalam Kongres III Projo di Jakarta Pusat, Minggu, 2 November 2025, disadur dari ANTARA.
Menurutnya, Projo terbentuk dari semangat menghadirkan pemimpin yang benar-benar berasal dari rakyat.
“Projo sejatinya lahir karena ada seorang pemimpin rakyat yang harus lahir dari kandungan rakyat itu sendiri yang bernama Bapak Joko Widodo,” katanya.
Budi mengaku heran dengan munculnya pemberitaan yang mencoba menimbulkan kesan pertentangan antara Projo dan Jokowi.
“Tolong kepada semua media jangan mengadu domba sesama anak bangsa,” ucapnya menegaskan.
Terkait perubahan logo Projo yang tidak lagi menampilkan siluet wajah Jokowi, Budi menjelaskan bahwa langkah itu merupakan bagian dari pembaruan organisasi.
Ia menegaskan, keputusan tersebut juga sudah dikomunikasikan langsung dengan Jokowi.
Baca Juga: CEK FAKTA: Narasi Soal Yusril Minta Tangkap Relawan Jokowi
“Tadi pagi saya masih komunikasi dengan Pak Jokowi, bahwa perubahan logo ini adalah bagian dari transformasi organisasi Projo untuk menjawab tantangan dan perkembangan zaman,” jelasnya.
Ia menambahkan, desain logo baru nantinya akan ditentukan melalui mekanisme sayembara agar melibatkan partisipasi publik.
“Nanti logonya sendiri akan kita sayembarakan sehingga partisipasi publik bisa muncul pada logo Projo yang baru,” ujarnya.
Dalam Kongres III yang digelar pada 1–2 November 2025 itu, Budi Arie Setiadi kembali ditetapkan sebagai Ketua Umum Projo untuk periode 2025–2030, menandai fase baru organisasi yang ingin tetap relevan tanpa meninggalkan akar perjuangannya bersama Jokowi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Raffi Ahmad ke Tambak! KKP Gandeng The Dudas-1 Promosikan Perikanan Modern
-
Perawatan Jalan Tol Bukan Gangguan, tapi Upaya Jasamarga Jaga Keamanan Pengguna
-
Soal Polemik Air Kemasan, DPR Ajak Publik Pahami Proses Ilmiahnya
-
Logo Berubah, Loyalitas Tak Bergeser: Projo Masih Bersama Jokowi
-
Budi Arie Ajak Projo Kawal Pemerintahan Prabowo dan Gibran