-
KKP menggandeng figur publik seperti Raffi Ahmad dan Ariel Noah untuk memperkenalkan konsep tambak modern dan menarik minat generasi muda pada sektor perikanan budidaya.
-
Proyek Budidaya Ikan Nila Salin (BINS) Karawang seluas 230 hektare dikembangkan dengan teknologi terintegrasi, menargetkan produktivitas hingga 84 ton per hektare per tahun dan membuka 500 lapangan kerja.
-
Trenggono menegaskan budidaya ikan berperan penting bagi pangan nasional dan ekonomi berkelanjutan, sementara Raffi Ahmad menilai program ini mampu meningkatkan produksi sekaligus menyediakan sumber protein bergizi bagi masyarakat.
SuaraKaltim.id - Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono menggandeng sejumlah figur publik untuk ikut mempromosikan potensi besar sektor perikanan budidaya kepada generasi muda.
Dalam upaya tersebut, ia mengajak Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi Ahmad bersama Ariel Noah, Gading Marten, dan Desta meninjau lokasi Budidaya Ikan Nila Salin (BINS) di Karawang, Jawa Barat, pada Minggu.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi KKP untuk memperkenalkan konsep tambak modern berbasis teknologi dan berorientasi ekspor, sekaligus mendorong transformasi dari tambak tradisional menuju sistem budidaya berkelanjutan.
“Budidaya ikan bukan hanya tentang produksi, tetapi juga masa depan pangan nasional, kesejahteraan masyarakat, dan kelestarian lingkungan. Dengan teknologi yang tepat, tambak dapat menjadi sumber ekonomi yang berkelanjutan,” kata Trenggono, dikutip dari ANTARA, Minggu, 2 November 2025.
Ia berharap kolaborasi dengan figur publik bisa menjadi jembatan komunikasi yang efektif dalam memperkenalkan ekonomi biru kepada kalangan muda.
“Cara-cara kreatif seperti ini sangat efektif untuk menggugah minat masyarakat terhadap sektor perikanan yang kini semakin modern dan menjanjikan,” ujarnya.
Proyek BINS Karawang dibangun di atas lahan 230 hektare dengan sistem pengelolaan terintegrasi, dilengkapi infrastruktur seperti intake air laut dan tawar, IPAL, dan area pembesaran ikan.
Dengan pendekatan modern ini, produktivitas tambak ditargetkan mencapai 84 ton per hektare per tahun, menghasilkan total 11.150 ton ikan dan membuka lapangan kerja bagi sekitar 500 orang.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP, Tb Haeru Rahayu, menegaskan bahwa sistem baru ini meningkatkan efisiensi secara signifikan.
Baca Juga: Geliat Budidaya Perikanan PPU Terus Tumbuh, Jadi Penopang Ekonomi Kawasan IKN
“Sebelumnya produktivitas hanya sekitar 0,6 ton per hektare per siklus, kini bisa mencapai 80 ton,” jelasnya.
Ia juga menyebut ikan nila salin (tilapia) dipilih karena mampu hidup di air payau, tahan penyakit, cepat tumbuh, dan memiliki pasar luas di dalam maupun luar negeri.
Data KKP menunjukkan permintaan global tilapia mencapai 7,84 juta ton pada 2024 dan diperkirakan naik menjadi 8,9 juta ton pada 2030, sementara Indonesia kini menjadi produsen terbesar kedua dunia setelah Tiongkok.
Sementara itu, Raffi Ahmad mengaku terinspirasi oleh inovasi yang dilakukan KKP.
“Modeling seperti ini bukan hanya meningkatkan produksi ikan, tapi juga membuka lapangan kerja dan menyediakan sumber protein hewani yang sehat dan bergizi,” ujarnya.
Secara keseluruhan, pengembangan BINS Karawang menjadi bagian dari visi Indonesia Emas 2045 serta mendukung Asta Cita pemerintah untuk mewujudkan swasembada pangan berbasis protein ikan dan pemerataan ekonomi pesisir.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Raffi Ahmad ke Tambak! KKP Gandeng The Dudas-1 Promosikan Perikanan Modern
-
Perawatan Jalan Tol Bukan Gangguan, tapi Upaya Jasamarga Jaga Keamanan Pengguna
-
Soal Polemik Air Kemasan, DPR Ajak Publik Pahami Proses Ilmiahnya
-
Logo Berubah, Loyalitas Tak Bergeser: Projo Masih Bersama Jokowi
-
Budi Arie Ajak Projo Kawal Pemerintahan Prabowo dan Gibran