SuaraKaltim.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU) mulai mengakselerasi program pemulihan tambak yang selama ini terbengkalai.
Sebanyak 5.294 hektare lahan tambak yang sebelumnya tidak terkelola dengan baik kini tengah diupayakan untuk direhabilitasi dan dioptimalkan agar kembali produktif.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi Pemkab PPU dalam meningkatkan produksi ikan budidaya, yang ditargetkan naik 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada 2023, produksi mencapai sekitar 10.000 ton dan diproyeksikan menembus 11.000 ton pada 2024.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Perikanan Budi Daya dan Lingkungan Dinas Perikanan PPU, Musakkar Mulyadi, Rabu, 9 Juli 2025.
"Kami dorong kelompok usaha budi daya agar kembali kelola tambak yang tidak aktif," ujar Musakkar, disadur dari ANTARA, Kamis, 10 Juli 2025.
Upaya pemulihan ini tak hanya dilakukan melalui perbaikan fisik lahan, tetapi juga disokong oleh dukungan nonfisik seperti pelatihan teknis dan akses permodalan.
"Salah satunya melalui dukungan akses permodalan dan pelatihan teknis budidaya perikanan berkelanjutan," lanjutnya.
Musakkar menjelaskan bahwa proses rehabilitasi akan dilakukan secara bertahap, menyesuaikan kemampuan fiskal daerah.
Baca Juga: Isu Prostitusi dan Judi di IKN Cuma Informasi Lama, Tegas Kepala Otorita
Sebelumnya, pemerintah melakukan pemetaan tambak sebagai dasar pelaksanaan program, sekaligus untuk menyalurkan bantuan secara bertahap.
"Pemetaan juga untuk salurkan bantuan bertahap kepada masyarakat budi daya perikanan tambak," ucapnya.
Lahan tambak tidak produktif tersebar di empat kecamatan: Babulu, Waru, Penajam, dan Sepaku.
Sebagian besar berada di wilayah pesisir dan masih menyimpan potensi ekonomi yang besar jika dikelola kembali secara serius.
"Banyak lahan tambak ditinggalkan karena tidak lagi menguntungkan, ada yang rusak karena tanggul jebol, abrasi pantai, dan juga akibat biaya operasional yang tinggi," jelas Musakkar.
Ia menyebutkan, dari total potensi lahan tambak air payau seluas 9.500 hektare, lebih dari separuhnya—yakni 5.294 hektare—masih terbengkalai dan menjadi prioritas dalam program pemulihan tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Uya Kuya Klarifikasi Video Joget 'Dikira Rp3 Juta per Hari itu Gede'
Pilihan
-
Figur Kontroversial Era 98 Dianugerahi Bintang Jasa, Siapa Sebenarnya Zacky Anwar Makarim?
-
3 Rekomendasi HP Samsung Rp 1 Jutaan Terbaru Agustus 2025, Terbaru Galaxy A07
-
Shin Tae-yong Batal Dampingi Korea Selatan U-23, Rencana 'Reuni Panas' di Sidoarjo Buyar
-
Daya Beli Melemah, CORE Curiga Target Pajak RAPBN 2026 'Ngawang'!"
-
Prabowo Kirim 'Surat Sakti' ke DPR Demi Dua Striker Baru Timnas Indonesia
Terkini
-
Penerimaan Pajak KaltimKaltara Rp 16,54 Triliun, Netto Tertekan 35,84 Persen
-
BMKG Prediksi Hujan Rendah di Kaltim Akhir Agustus, Warga Diminta Waspada
-
Target 34 Ton per Hektare, PPU Genjot Produksi Padi di Kawasan IKN
-
Serba Hitam dan Bawa Bendera One Piece, Warga Balikpapan Protes PBB Naik 3.000 Persen
-
Golkar Kaltim Pasca Musda XI: Struktur Belum Final, Konsolidasi Tertunda