-
Pemkot Samarinda memastikan insinerator yang dibangun di enam kecamatan tidak mencemari udara, karena sistem pembuangannya dirancang melalui bak air, bukan cerobong langsung ke udara.
-
Teknologi insinerator ini telah memenuhi standar Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dan dinilai aman selama sistem filtrasi serta penampungan air dikelola dan dirawat secara rutin.
-
Uji coba operasional dijadwalkan Desember 2025, dengan pelatihan pengelola dari warga sekitar sebelum beroperasi penuh untuk mendukung pengelolaan sampah berkelanjutan di Samarinda.
SuaraKaltim.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda menegaskan bahwa teknologi insinerator yang tengah disiapkan di sejumlah kecamatan tidak akan mencemari udara.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi pengelolaan sampah ramah lingkungan sekaligus upaya mengurangi ketergantungan pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda, Suwarso, memastikan sistem pembuangan insinerator telah memenuhi standar Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).
“Insinerator yang dipesan Pemkot Samarinda ini cerobongnya tidak ke udara (tidak cemari udara), melainkan ke dalam bak air yang terdiri dari empat unit,” ungkapnya, dikutip dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Senin, 3 November 2025.
Suwarso menegaskan, keamanan alat ini terjamin selama sistem filtrasi dan bak penampungan air dikelola dengan baik.
Ia juga menekankan pentingnya perawatan berkala agar tidak terjadi kebocoran atau pencemaran sekunder.
“Yang tidak diperbolehkan itu yang cerobongnya langsung ke udara. Kalau sistem kita, pembakaran dan pembuangan sudah dirancang sesuai standar,” ujarnya.
Uji coba operasional insinerator ditargetkan berlangsung Desember 2025, bertepatan dengan penyelesaian pembangunan tahap akhir.
Sebelum beroperasi penuh, pengelola akan mendapat pelatihan teknis dari vendor untuk memastikan keamanan dan efisiensi operasional.
Baca Juga: Hotel Bumi Senyiur Samarinda Sempat Terbakar, Tamu Dipindahkan ke Puri Senyiur
“Desember ini targetnya selesai, lalu dilakukan pelatihan dan uji coba. Pengelolaannya akan kita rekrut dari warga sekitar untuk mendukung penyerapan tenaga kerja lokal,” imbuhnya.
Pemkot Samarinda berencana membangun 10 unit insinerator di enam kecamatan, antara lain Samarinda Ulu, Sungai Kunjang, Samarinda Utara, Loa Janan Ilir, Palaran, dan Samarinda Seberang.
Proyek ini ditargetkan mulai beroperasi penuh pada akhir 2025 atau awal 2026 sebagai wujud komitmen kota menuju sistem pengelolaan sampah berkelanjutan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
CEK FAKTA: Puan Minta Kejagung Tak Zhalimi Koruptor
-
CEK FAKTA: Surat Terbuka Diaspora Belanda untuk Prabowo
-
Dari APBN ke KPBU, Pembangunan IKN Didesain Efisien dan Terintegrasi
-
Judi Online Diduga Jadi Pemicu, Kematian Briptu A Guncang Internal Polri
-
Misteri Kematian Briptu A di Aspol Samarinda, Polisi Telusuri Dugaan Bunuh Diri