-
Bupati Kutim menilai pemanfaatan lahan eks tambang KPC belum optimal dan belum memberikan manfaat ekonomi nyata bagi masyarakat sekitar.
-
Ardiansyah menegaskan pentingnya perencanaan pascatambang sejak masa eksploitasi, agar kawasan tambang tidak mengalami krisis ekonomi seperti Loa Kulu, Sanga-Sanga, dan Sawahlunto.
-
Pemkab Kutim mendorong pengembangan ekonomi hijau pascatambang, termasuk Kawasan Telaga Batu Arang dan program DOC ayam kampung untuk menciptakan sumber penghidupan baru yang berkelanjutan.
SuaraKaltim.id - Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman menyoroti belum optimalnya pemanfaatan lahan bekas tambang milik PT Kaltim Prima Coal (KPC).
Menurutnya, program pascatambang KPC belum memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat di sekitar wilayah operasional.
“Saya kecewa melihat lahan-lahan eks tambang KPC yang begitu luas, tapi tidak memberi nilai ekonomi bagi warga. Padahal kalau dikelola dengan benar, lahan itu bisa menjadi sumber penghidupan baru,” tegasnya, dikutip dari timeskaltim.com--Jaringan Suara.com, Sabtu, 8 November 2025.
Pernyataan tersebut ia sampaikan secara langsung kepada Dirjen Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Tri Winarno, dalam Seminar Nasional bertema “Optimalisasi Keberlanjutan Tambang Menuju Kemandirian Ekonomi Masyarakat di Era Pascatambang” yang digelar di Kantor Bupati Kutim, belum lama ini.
Ardiansyah menegaskan bahwa kegiatan pascatambang harus dirancang sejak masa eksploitasi masih berlangsung, bukan setelah tambang tutup.
“Tambang harus menyisakan kehidupan, bukan lubang,” tegasnya.
Ia juga menilai kebun sawit yang berada di lahan bekas tambang KPC hingga kini belum memberi manfaat ekonomi langsung bagi warga sekitar.
“Kebun sawit itu seharusnya bisa menjadi bagian dari program pemberdayaan masyarakat. Pemerintah daerah terbuka bekerja sama dengan BUMDes atau koperasi agar manfaatnya dirasakan rakyat,” ujarnya.
Ia memperingatkan bahwa tanpa perencanaan berkelanjutan, kawasan tambang berpotensi mengalami keterpurukan ekonomi seperti yang terjadi di Loa Kulu dan Sanga-Sanga di Kukar maupun Sawahlunto di Sumatera Barat.
Baca Juga: Bontang Tak Lepas Tanggung Jawab, Warga Sidrap Tetap Dilayani Meski Masuk Kutim
“Kita tidak mau Kutim bernasib sama. Konsep ESG (Environment, Social, Governance) harus diterapkan nyata di lapangan,” lanjutnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ardiansyah menyebut salah satu contoh praktik pascatambang yang lebih berhasil yakni PT Indominco Mandiri yang mampu mengubah area void menjadi sumber air baku masyarakat di Teluk Pandan.
Pemkab Kutim kini mengarah pada pengembangan Kawasan Telaga Batu Arang sebagai model ekonomi hijau pascatambang, yang dirancang menjadi pusat pelatihan, destinasi wisata edukasi, sekaligus penyedia air bersih.
Selain itu, pemerintah daerah juga mendukung program DOC (Day Old Chick) ayam kampung unggul yang digagas KPC untuk mendorong Kutim sebagai sentra peternakan ayam kampung di Kaltim.
“Kita ingin menciptakan ekonomi baru yang berkelanjutan. Melalui Telaga Batu Arang dan program DOC ayam kampung, Kutim siap menjadi pusat pertumbuhan ekonomi hijau pascatambang,” pungkasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Bupati Kutim Warning KPC: Lahan Bekas Tambang Harus Jadi Sumber Ekonomi Baru
-
IKN Menuju 2028: Pendidikan Jadi Fondasi Strategis sebagai Ibu Kota Politik
-
Kaltim Bersiap Hadapi Cuaca Ekstrem 9 November, Ini Wilayah yang Berpotensi Terdampak
-
DPR Dorong Optimalisasi KIHT untuk Pasarkan Rokok Legal
-
DPR Tekankan Nilai Tambah Logam Tanah Jarang Harus Dinikmati di Tanah Air