Eko Faizin
Selasa, 02 Desember 2025 | 17:36 WIB
Ilustrasi banjir di Samarinda. [ANTARA]
Baca 10 detik
  • Warga Kalimantan Timur diminta waspada potensi bencana hidrometeorologi.
  • Provinsi Kaltim diprediksi mengalami curah hujan dengan kategori menengah.
  • Peringatan dini ini meliputi banjir, sungai meluap, jalan licin hingga tanah longsor.

SuaraKaltim.id - Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto BMKG Samarinda, Riza Arian Noor mengimbau warga Kalimantan Timur agar mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi.

Potensi bencana hidrometeorologi tersebut seperti banjir seiring prakiraan hujan pada dasarian pertama Desember (1-10 Desember) 2025.

"Peringatan dini kami sampaikan karena hujan dapat menyebabkan banjir, sungai meluap, jalan licin, tanah longsor, hingga kemungkinan pohon tumbang karena hujan berpotensi disertai angin kencang dan petir," ujar Riza dikutip dari Antara, Selasa (2/12/2025).

Berdasarkan prakiraan potensi curah hujan dasarian pertama atau pada 10 hari pertama Desember ini, secara umum wilayah Provinsi Kaltim diprediksi mengalami curah hujan dengan kategori menengah antara 50 - 150 milimeter (mm) dengan peluang hujan lebih dari 70 persen.

Sementara wilayah Kaltim bagian barat, khususnya sebagian Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Mahakam Ulu, dan Kabupaten Kutai Timur bagian barat, diprakirakan mengalami curah hujan dengan kategori tinggi antara 150 - 300 mm dengan peluang hujan berkisar antara 50 - 70 persen.

Riza menyampaikan, pada prakiraan deterministik curah hujan pada dasarian pertama Desember ini sebagian besar Kaltim diprakirakan mengalami curah hujan dengan kategori menengah antara 50 - 150 mm.

Sedangkan di sebagian Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Mahakam Ulu, dan Kabupaten Kutai Timur bagian barat diprakirakan mengalami curah hujan dengan kategori tinggi antara 150 - 200 mm.

Untuk prakiraan deterministik sifat hujan dasarian pertama Desember, lanjut Riza, hasil pantauan menunjukkan wilayah Kaltim diprakirakan mengalami sifat hujan yang bervariasi, umumnya dengan kategori normal antara 85 - 115 persen.

"Sementara itu, sebagian wilayah Kaltim bagian utara dan bagian tengah diprakirakan mengalami sifat hujan dengan kategori atas normal pada kisaran 116 - 150 persen," katanya.

BMKG Stasiun Meteorologi APT Pranoto Samarinda juga mengungkap hasil pemantauan hari tanpa hujan (HTH) pada dasarian ketiga November (21 - 30 November 2025), meski secara umum wilayah Kaltim mengalami hujan, namun ada juga wilayah yang dalam beberapa hari tidak terjadi hujan.

"Berdasarkan hasil pembaruan data pada 30 November 2025, beberapa wilayah di Kaltim mengalami hari tanpa hujan dengan kategori sangat pendek antara satu sampai lima hari," sebut Riza. (Antara)

Load More