SuaraKaltim.id - Terus bertambah. Selama dua hari ini orang positif Covid-19 di Kabupaten Boyolali bertambah 70 orang. Ironisnya, tambahan justru datang dari klaster pengawas pemilu sebanyak 36 orang.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan setempat, Ratri S. Survivalina. Ia mengungkapkan, penambahan pada Jumat sebanyak 68 kasus dan Sabtu sampai pukul 10.15 WIB sebanyak 2 kasus.
"Penambahan cukup besar terjadi pada Jumat, sebanyak 68 kasus. Dari jumlah itu tersebar hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Boyolali termasuk Selo," kata dia, seperti dikutip dari solopos.com, media partner suara.com di Jawa Tengah, Sabtu (05/09/2020).
Hal itu membuat Kecamatan Selo yang sebelumnya menjadi satu-satunya kecamatan di Kabupaten Boyolali yang belum terpapar, kini dipastikan masuk kawasan penularan Covid-19.
Baca Juga:Bupati Rohil Suyatno Positif Covid-19, Warga Diimbau Disiplin
Ratri menjelaskan penambahan kasus baru Covid-19 di Boyolali pada Jumat didominasi dari petugas pengawas pemilu, yang terdeteksi ada 36 kasus.
Persebaran kasus itu di antaranya dari Kecamatan Nogosari sebanyak tiga orang, Kecamatan Banyudono sebanyak delapan orang, dan Kecamatan Kemusu sebanyak tiga orang.
Selanjutnya, Kecamatan Mojosongo sebanyak empat orang, Kecamatan Selo sebanyak lima orang, Kecamatan Musuk sebanyak tiga orang, Kecamatan Cepogo tujuh orang, dan Kecamatan Teras sebanyak tiga orang.
Di luar itu, ada 16 kasus baru Covid-19 di Boyolali dari klaster petugas lapangan. "Petugas lapangan ini adalah petugas-petugas yang langsung berhadapan dengan masyarakat memberikan penyuluhan dan melakukan proses screening," jelas dia.
Klaster petugas lapangan tersebar di Kecamatan Banyudono sebanyak empat orang, Kecamatan Boyolali sebanyak enam orang, Kecamatan Simo satu orang, Kecamatan Teras satu orang, dan Kecamatan Ngemplak satu orang.
Baca Juga:Ada Gus Baha dan Abdus Somad di Proses Kesembuhan Sekda Jombang Dari Covid
Sementara itu, lima kasus baru Covid-19 muncul dari usulan Rumah Sakit Darurat Covid 19 Kabupaten Boyolali. Dari lima kasus itu, satu orang berasal dari Kecamatan Banyudono dan empat lainnya dari Kecamatan Andong.
"Itu merupakan pasien yang datang ke Rumah Sakit Darurat Covid 19 Boyolali untuk [menjalani] tes swab," kata dia.
Sedangkan 11 kasus lainnya, Ratri menyebut sebagai kasus nonklaster karena tidak masuk klaster mana pun dan tidak saling berkaitan. Kasus baru Covid-19 nonklaster di Boyolali dari Nogosari satu orang, Banyudono dua orang, Boyolali dua orang, Mojosongo satu orang, Andong satu orang, Cepogo satu orang dan Tamansari tiga orang.