Warga tak segan-segan bahu-membahu mengumpulkan beragam ornament yang menarik. Warga gotong royong membuat tempat sampah khusus dan melarang semua sampah jatuh ke air.
“Kami kan tidak ada daratan, jadi mau buang sampah juga tidak boleh sembarangan. Maju menjadi desa unggulan tidak boleh setengah-setengah,” sebutnya.
Dia melanjutkan, para pemuda desa pun diajak untuk mengelola Mueng. Usulan semua pemuda ditampung oleh perangkat desa dan dirapatkan di balai desa bersama semua warga. Asal tidak melenceng dari aturan protokol kesehatan, maka perangkat desa sepakat mengadakan kegiatan bermanfaat selama masa pandemi.
“Baru-baru ini Mueng menggelar lomba puisi untuk anak-anak SD dan SMP. Anak-anak menyambut gembira, menanti lomba dan hadiah yang menarik. Dari pagi sampai malam mereka menunggu, pakai masker dan jaga jarak. Mereka ikuti semua peraturan,” sebutnya.
Baca Juga:Telaga Biru akan Jadi Objek Wisata Unggulan Jabar
Keseriusan warga desa untuk mengelola desat wisata ini juga terlihat, dengan adanya kerja sama antara Pemerintah Desa, Komunitas Budaya Kanak Hulu, Dinas Komunikasi dan Informatikan (Diskominfo) Kukar, dan Kelompok nelayan Mueng.
“Sektor pariwisata ini akan membangkitkan perekonomian dari segala lini. Semua warga merasakan dampak Covid-19, bergotong-royong membangun desa. Kami tidak membuka lapangan kerja, tapi hasil yang kami dapatkan juga kami rasakan bersama-sama,” sebutnya