Yuk! Ngopi di Warkop Mitra 3R Samarinda, Segelas Kopi Dibayar Sampah

Warkop Mitra 3R bekerjasama dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)

Yovanda Noni
Kamis, 17 September 2020 | 16:55 WIB
Yuk! Ngopi di Warkop Mitra 3R Samarinda, Segelas Kopi Dibayar Sampah
Warga Samarinda yang datang membawa sampah, disiapkan kopi disilahkan nongkrong, Gratis!

SuaraKaltim.id - Di Kota Samarinda, ada seorang pengusaha warung kopi yang dermawan. Beli kopi buatannya, tidak perlu dibayar uang. Cukup dengan sampah, segelas kopi siap disajikan.

Namanya Syahrudin, pemilik Warkop Mitra 3R (Reuse Recycle Reduce).

Terletak di Jalan Moh Ardans, Kelurahan Sempaja Selatan, Kecamatan Samarinda Utara, Warkop Syahrudin ramai dikunjungi Warga Samarinda.

Setiap hari, puluhan orang datang berkunjung. Tidak dengan tangan kosong, mereka membawa sampah di tukar dengan segelas kopi.

Baca Juga:Setelah Istri Positif Covid-19, Rektor Unmul juga Positif

“Sampah apapun itu, silahkan dibawa kesini. Bebas, mau sampah seperti kardus atau plastik, bisa ditukarkan dengan segelas kopi disini,” katanya (17/9/2020).

Satu gelas kopi di Warkop Mitra 3R, cukup dibayar sampah
Satu gelas kopi di Warkop Mitra 3R, cukup dibayar sampah

Diceritakan dia, awal mula terbentuknya Warkop dibayar sampah itu karena imbas Virus Corona. Covid-19 yang datang seketika membuyarkan bisnis kopinya.

Hampir tidak ada pembeli yang singgah untuk sekedar ngopi. Dari pada tutup, maka Syahrudin memutar otak mencari kerjasama dengan pemerintah setempat.

“Sejak Desember 2019 saya jualan kopi. Tapi karena  pandemi Covid-19, warung sepi pengunjung. Apalagi ada peraturan dilarang kumpul-kumpul, tambah sepi,” ungkapnya.

Akhirnya, agar Warkop Mitra 3R tetap berjalan, Syahrudin mencari peruntungan dengan menggandeng Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Semua sampah yang berhasil ia kumpulkan, akan diolah menjadi bahan-bahan bermanfaat.

Baca Juga:Mau Balap Lari di Samarinda? Siap-siap Ditangkap Polisi!

“Karena sepinya bisnis. Saya ada berfikir, yang penting usaha tetap jalan jadi saya coba dengan cara lain. Dapatlah ini,” imbuhnya.

Nantinya, lanjut dia, untuk sampah jenis sampah plastik, sebagian ada yang dijadikan olahan kreatifitas dan bahan baku aspal. Sedangkan sampah rumah tangga, akan diolah menjadi pakan ikan.

“Sampah pelastik akan kami cacah, kami jadikan bahan baku aspal bekerjasama dengan Dinas PUPR. Kalau sampah rumah tangga untuk pakan ikan,” jelasnya.

Untuk pakan ikan, dia melanjutkan, sampah-sampah itu melalui beberapa proses. Mulai dari pembusukan makanan untuk memancing lalat, hingga menghasilkan belatung yang kemudian digunakan untuk pakan ikan.

"Sampah rumah tangga juga bisa kita ubah untuk dijadikan kompos," sambungnya.

Dia berharap, cara yang dilakukan itu bisa menjadi telaah bagi warga sekitar pentingnya untuk menjaga kebersihan.

“Harapannya orang-orang lain juga dapat menjaga kebersihan, dengan tidak membuang sampah sembarangan, mending saya saja yang mengelola,” ujarnya.

Dwi Cahyo (21) Warga Samarinda yang kebetulan sedang ngopi d Warkop itu, menimpali dengan dukungan. Menurut dia, Warkop Mitra suda terkenal. Selain kopinya nikmat, pengelolanya juga dermawan.

“Saya mengetahui dari teman. Sampah di rumah saya pilah-pilah, lalu saya bawa ke sini,” pungkasnya.

Kontributor : Alisha Aditya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini