SuaraKaltim.id - Desa Dondang Tengah, Kecamatan Muara Jawa, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) adalah desa pertanian dengan hamparan tanah berkontur gembur.
Terletak di antara Kabupaten Kukar dan Kota Balikpapan, desa pertanian ini diisi oleh petani-petani muda yang sukses.
Hamzah Al Fauzi (24), pemuda asal Muara Jawa ini menjadi satu contoh petani milenial yang digagas Kabupaten Kutai Kartanegara.
Ditemui di lahan pertanian miliknya, Hamzah terlihat sibuk memilih bibit semangka hasil persemaian. Hamzah adalah petani muda yang cekatan. Karena itu, dia didaulat menjadi Ketua Kelompok Pemuda Tani Milenial Muara Jawa.
Baca Juga:Wakil Gubernur Kaltim, Semangati Petani di Samboja
Diceritakan dia, pengalamannya terjun ke sektor pertanian dimuali sejak 6 tahun lalu. Dia menggeluti bisnis pertanian sejak lulus SMA, dengan pengetahuan dan ilmu yang dia pelajari secara otodidak.
“Sudah enam tahun saya menjadi petani, sejak lulus SMA langsung terjun ke sektor pertanian. Sejak menjadi petani, banyak pengalaman yang bisa diambil. Hasilnya juga menguntungkan,” katanya, Selasa (22/9/2020).
Saat ini, kelompok tani milik Hamzah bekerjasama dengan Badan pengelola Pertanian (BPP) dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Timur. Sekali panen, kelompok tani Hamzah bisa menumpulkan keuntungan hingga puluhan juta.
“Pendapatan bersih yang kami dapat alhamdulillah selama ini. Sangat cukup menunjang kehidpan keluarga. Kami bisa membeli pupuk dan alat-alat sendiri. Beruntung juga, kami kerap dibantu kabupaten dan provinsi Kaltim,” jelasnya.
Di Kecamatan Muara Jawa, banyak pemuda yang memilih bekerja di sektor migas. Pasalnya, Muara Jawa merupakan daerah pesisir penghasil migas yang dikelola Pertamina Hulu Mahakam (PHM).
Baca Juga:Liburan ala Sultan di Pehuluan Mahakam, Kutai Kartanegara
Tidak demikian dengan Hamzah, dia merasa lebih nyaman menjadi petani muda. Karena menjadi garda terdepan dalam pemenuhan sektor pertanian di Kabupaten Kutai kartanegara.
“Memilih jadi petani ketimbang bekerja di perusahaan, itu keputusan yang bulat. Pekerjaan ini adalah usaha yang mumpuni. Bisa selama-lamanya dan tidak menjadi tekanan. Utamanya, tugas petani adalah memenuhi kebutuhan pangan di daerah,” sebutnya.
Menurut dia, sektor pertanian di Kecamatan muara Jawa, dapat memenuhi kebutuhan komoditi sayuran dan buah-buahan di Kabupaten Kukar hingga ke seluruh Kaltim. Target Hamzah, seluruh petani muda di Muara jawa dapat mengekspor hasil pertanian hingga ke luar negeri.
“Kita sedang menggarap pemenuhan kebutuhan buah-buahan dan sayur mayur di Kukar dulu. Selanjutnya, pemenuhan target yang lain,” ujarnya.
Di lokasi pertanian miliknya, Hamzah menanam berbagai jenis tanaman holtikultura. Ada berbagai jenis sayur-mayur, buah semangka dan jagung yang juga merupakan program pemerintah dengan Revolusi Jagung.
Dukungan pemerintah daerah menjadi pola semangat berbeda bagi kami. Terutama anak-anak muda di sini, pertanian adalah prospek yang sangat menjanjikan. Pemenuhan taraf hidup berangsur naik dan kami tidak kalah dengan pemuda milenial lainnya,” ungkapnya.
Dalam setahun, Hamzah bisa berkali-kali panen jagung dengan kualitas bagus. Sedangkan buah semangaka, Hamzah paneh per 3 bulan sekali, dan sayur-mayur dia panen hampir tiap bulan.
“Jadi petani itu harus sabar, tapi hasilnya luar biasa,” ujarnya.
Saat ini, Hamzah menggunakan alat manual sederhana. Namun, dia tengah berjuang untuk mendapatkan alat mesin pertanian berupa hand traktor untuk semua petani muda di Muara Jawa.
“Mimpi saya adalah menjadi petani muda yang sukses membangun Kabupaten Kutai kartanegara dari Muara Jawa. Saya berharap seluruh anak muda di Kukar bahu-membahu di segala lini untuk sama-sama memajukan Kabupaten calon ibu kota ini,” pungkasnya.