Psikiater: Jangan Biasakan Menekan Emosi, Bahaya!

Pada penelitian terbaru tahun 2020 disebutkan bahwa terlalu sering menekan emosi bisa berdampak kesulitan memahami perasaan orang lain.

Risna Halidi | Lilis Varwati
Rabu, 07 Oktober 2020 | 12:23 WIB
Psikiater: Jangan Biasakan Menekan Emosi, Bahaya!
Ilustrasi (Shutterstock).

"Kita perlu meningkatkan kesadaran tentang takut terhadap marah. Karena banyak sekali orang ingin marah tapi takut untuk menyampaiakannya, takut jadi berantem, takut marah sama bos. Sehingga kita tidak merasa aman dengan perasaan marah," ucapnya.

Keterampilan berkomunikasi, menurut Jiemi, jadi kunci dalam melontarkan perasaan marah.

Bukan untuk menekan atau meledakan rasa marah semau sendiri, tapi bagaimana bertanggungjawab dengan emosi yang dirasakan.

"Boleh marah dalam konteks tertentu. Namun terus menerus menekan atau meluapkan seakan tidak memilik kendali itu yang membuat kita sulit kendalikan emosi marah. Perlu keterampilan komunikasi saat marah untuk ekspresikan marah secara welas asih. Tetap disampaikan kebutuhannya bukan hanya ditekan," ujarnya.

Baca Juga:Terkenal Plin-plan, Zodiak Ini Gampang Berubah Pikiran, Kamu Termasuk?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini