SuaraKaltim.id - Kasus pembunuhan terhadap FS alias Fransisca yang mayatnya dibuang di Kandang Buaya kawasan Mayang Mangurai Jalan Kecamatan Teluk Bayur, Berau masih terus dikembangkan.
Saat dikonfirmasi Suara.com pada Jumat (30/10/2020), Kasat Reskrim Polres Berau AKP Rido Doly mengemukakan, jika korban sempat izin kepada sang suami untuk bekerja.
Namun bukannya pergi ke tempat kerja, FS (25) malah bertemu pelaku Ricky Ashary (34) baru saling mengenal sejak dua bulan terakhir. Mereka janjian di
ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Rivai untuk memarkirkan motornya.
Baca Juga:7 Fakta Cewek Bertato Kupu-kupu di Payudara Tewas Bugil di Kandang Buaya
Setelah itu, ia menjemput FS menggunakan mobil rental dan menuju ke sebuah tempat.
"Mereka sebelumnya sudah mengatur janji bertemu di depan rumah sakit yang ada di Berau, Pelaku menjemput FS menggunakan mobil rental," katanya saat dikonfirmasi pada Jumat (30/10/2020) sore.
Di dalam mobil, keduanya sempat melakukan hubungan intim sebelum tragedi pembunuhan itu terjadi.
"Dari keterangan pelaku, sudah dua kali pelaku dan korban melakukan hubungan badan di dalam mobil," terangnya.
Namun nahas bagi FS, di hari itu juga, wanita yang telah memiliki suami dan bayi berusia 9 bulan itu, malah menjadi korban pembunuhan yang dilakukan RA. Hal ini ditenggarai FS yang meminta RA untuk bertanggung jawab atas kehamilannya.
Baca Juga:Cewek Bertato Kupu-kupu di Dada Disetubuhi Lalu Dibuang ke Kandang Buaya
Selain itu, FS juga mengancam akan melaporkannya kepada pihak keluarga RA. Agar hubungan gelapnya tak terbongkar, RA kemudian membeli lakban dan tali disebuah warung.
Setelahnya mereka menuju ke lokasi penangkaran buaya. Sebelum menghabisi selingkuhannya itu, RA sempat mengajak FS untuk kembali berhubungan badan. Usai melampiaskan nafsunya, barulah FS dihabisi.
"Semua sudah disiapkan pelaku, niat awal pelaku memang ingin menghabisi korban" ucapnya.
FS meninggal akibat jeratan tali yang melingkar di lehernya. Guna menghilangkan jejak, RA kemudian membuang jasad FS ke kandang buaya agar menjadi santapan buaya.
"Mayat korban sengaja ditaruh di kolam buaya agar jasad korban jadi santapan buaya. Tapi tidak sampai dimakan buaya, karena mayatnya nyangkut ditepi kolam ," imbuhnya.
Setelah berhasil membunuh FS, RA pun bergegas meninggalkan jejak dengan melakukan pelarian ke Kabupaten Kasongan, Kalimantan Tengah.
Dengan bantuan Resmob Polda Kalteng, akhirnya polisi berhasil meringkus RA di salah rumah kerabatnya pada Minggu (25/10/2020) lalu.
Kontributor : Alisha Aditya