SuaraKaltim.id - Perseteruan antara artis Nikita Mirzani dengan Habib Rizieq Shihab makin memanas. Mereka pun saling sindir dari mulai habib tukang obat hingga lonte. Bahkan ancam-mengancam untuk membawa masalah ini ke jalur hukum pun mau dilakukan keduanya.
Terkait hal ini, Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno mengatakan, sikap saling sindir dengan penggunaan istilah tukang obat dan lonte yang belakangan diucapkan Nikita Mirzani dan Habib Rizieq merupakan tindakan spontanitas.
Adi memandang tidak ada unsur kesengajaan atau settingan isu untuk membangun isu baru guna mengalihkan isu terkait Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) yang sebelumnya ramai diperbincangkan.
Diketahui, seiring kepulangan Rizieq ke Indonesia, istilah habib hingga lonte memang terus bergema menjadi trending di media sosial.
Baca Juga:Rumah Nikita Mirzani Akhirnya Digeruduk, Segini Jumlah Massa yang Datang
"Enggak ada. Ini semacam spontanitas saling nyinyir saja. Satu realitas politik saat ini tawuran opini tak berkesudahan," kata Adi dihubungi Suara.com, Senin (16/11/2020).
Diketahui, ceramah Habib Rizieq Shihab yang menyematkan istilah lonte menjadi sorotan. Diduga kata lonte itu sengaja digunakan Rizieq untuk menyindir salah seorang yang sebelumnya dinilai menghina habib.
Menurut pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno menilai bahwa ucapan lonte memang digunakan sebagai kata sindiran balasan dari Rizieq.
"Sepertinya kata lonte itu ingin menyindir sosok tertentu yang dikenal dengan cibiran lonte. Semacam berbalas pantun saling cibir," ujar Adi.
Namun, kata Adi, istilah lonte yang diucapkan Rizieq tidak hanya merujuk kepada satu orang tertentu. Tetapi juga kepada pihak lain yang dirasa mendukung orang yang dimaksud Rizieq sebagai lonte.
Baca Juga:Giliran Kiki The Potters Sebut Nikita Mirzani Lonte dan Main Dukun
"Kata lonte bukan hanya menyasar satu orang, tapi menyasar orang-orang yang mendukung sosok yang disebut lonte itu," kata Adi.