Ramai Tanda SOS di Pulau Dekat Lokasi Jatuh Sriwijaya Air, Ini Kata Polisi

Tanda SOS itu heboh menjadi perbincangan warganet yang menduga adanya kemungkinan penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang selamat tengah meminta pertolongan.

Chandra Iswinarno | Muhammad Yasir
Rabu, 20 Januari 2021 | 17:31 WIB
Ramai Tanda SOS di Pulau Dekat Lokasi Jatuh Sriwijaya Air, Ini Kata Polisi
Kapal Basarnas KN SAR Wisnu melakukan pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang hilang kontak di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu (10/1/2021). [ANTARA FOTO/Galih Pradipta]

SuaraKaltim.id - Jagat media sosial (medsos) sejak Selasa (19/1/2021) malam diramaikan dengan kemunculan tulisan SOS di Pulau Laki, Kepulauan Seribu Jakarta, yang merupakan daratan terdekat dari lokasi jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Keramaian dunia maya tersebut direspon pihak kepolisian yang mengklaim sejak awal jatuhnya pesawat dengan rute penerbangan Jakarta-Pontianak tersebut, telah menyisir sekitar perairan Kepulauan Seribu.

Proses penyisiran tersebut dilakukan bersama anggota TNI dan Basarnas, termasuk ke sekitar Pulau Laki. Hal itu disampaikan Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Eko Wahyu yang merespons adanya tanda SOS dalam Google Maps di area Pulau Laki.

"Di pulau itu (Pulau Laki) memang nggak ada penduduk di situ. Itu udah dipatroli sampai daerah sana, sampai pesisir lebih dari itu malah, udah dipatroli semua," kata Eko saat dihubungi, Rabu (20/1/2021).

Baca Juga:Mengejutkan! Roy Suryo Ungkap Tanda SOS Korban Sriwijaya Air Cuma Editan

Eko sendiri mengaku tak tahu menahu ihwal munculnya tanda SOS. Lantaran itu, dia meminta untuk mengkonfirmasi langsung kepada pihak Google.

"Kita nggak tahu ya, kalau yang bikin SOS itu di Google kan ya. Mungkin bisa ditanyakan ke Google. Kalau kitanya sudah patroli ke situ udah ke perairan lebih dari itu malah," katanya.

Untuk diketahui, tanda SOS di Pulau Laki sempat terlihat hingga pagi tadi saat diakses melalui aplikasi Google Maps. Namun kekinian tanda tersebut telah berubah menjadi tulisan 'TOLONG'.

Sebagian warganet yang melihat adanya tanda SOS tersebut bahkan ada yang langsung me-mention akun Instagram  sar_nasional yang resmi dikelola Basarnas.

Tanda SOS di Pulau Laki (Google Maps)
Tanda SOS di Pulau Laki (Google Maps)

Sebelumnya diberitakan, warganet dihebohkan munculnya tulisan SOS di Google Maps, pada area sekitar lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182. Simbol SOS alert tersebut kerap kali dipakai untuk meminta pertolongan.

Baca Juga:Tanda SOS di Pulau Laki Area Sriwijaya Air Jatuh, Disebut Ulah Orang Iseng

Jika membuka Google Maps dan mencari dengan kata kunci 'Pulau Laki', akan muncul di layar gambaran pulau yang diduga menjadi tempat jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 tersebut.

Di Pulau Laki, terdapat simbol hijau bertuliskan SOS. Hal ini yang kemudian membuat publik ramai-ramai membanjiri unggahan akun Instagram Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Bassarnas), @SAR_Nasional).

Publik dalam kolom komentar memberi tahu soal munculnya simbol tersebut sehingga bisa ditindaklanjuti.

"Pak cek sinyal SOS di Pulau Laki," kata @Tubagusilham27.

"Pak cek tandas SOS di maps Pulau Laki, Pak. Barangkali ada something yang butuh bantuan bapak. Tapi kalau cuma ada orang iseng, tolong dicegurin laut aja," balas @anindyamahestri.

 "Pak tolong cek Google Maps untuk Pulau Laki ada sinyal SOS pak. Semoga ada keajaiban untuk para korban Sriwijaya Air SJ182," timpal @thiaraiiu.

"Barusan saya cek Google Maps ada sinyal SOS di Pulau Laki. Barangkali ada mukjizat penumpang yang terdampar dan masih hidup. Berharap semoga ada tindakan pencarian lagi," sahut @dindaagustiah_.

Pihak Google memang kerap memberikan tanda khusus apabila terjadi bencana atau insiden tertentu.

Sebelumnya, di area jatuhnya Sriwijaya Air SJ182 juga sempat muncul simbol SOS berupa tanda seru bewarna merah dengan keterangan "Insiden Pesawat Sriwijaya AIr".

Meski begitu, untuk pemberian sinyal SOS di Pulau Laki, pihak Google sampai artikel ini diturunkan belum memberikan klarifikasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak