Transportasi Umum di Balikpapan Langgar Prokes Bakal Kena Denda Rp 150 Ribu

Dasar hukum kebijakan tersebut tertuang dalam Peraturan Wali Kota (Perwali) Balikpapan Nomor 23 Tahun 2020 tentang Protokol Kesehatan.

Sapri Maulana
Kamis, 11 Maret 2021 | 19:39 WIB
Transportasi Umum di Balikpapan Langgar Prokes Bakal Kena Denda Rp 150 Ribu
Ilustrasi. Seorang petugas tengah menyemprotkan cairan disinfektan untuk menjaga kehigienisan angkuta bus yang beroperasi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang [Angkasa Pura II via ANTARA News].

SuaraKaltim.id - Para pelaku usaha jasa transportasi kembali diingatkan Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan untuk mematuhi protokol kesehatan (prokes) sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran virus coron. Bagi yang melanggar bakal kena denda Rp 150 Ribu.

Dasar hukum kebijakan tersebut tertuang dalam Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 23 Tahun 2020 tentang Protokol Kesehatan termasuk di transportasi umum bagi yang melanggar akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan.

“Setiap pelaku/ pengelola/penyelenggara/penanggungjawab transportasi umum yang melanggar ketentuan sebagaiaman dimaksud dalam Pasal 6 ayat 2 dikenakan sanksi administrative,” isi perwali tersebut, dilansir dari Inibalikpapan.com, jaringan Suara.com.

Mengacu perwali, pelanggar prokes bisa mendapatkan teguran tertulis, teguran lisan, menyediakan masker sebanyak 30 lembar, penghentian sementara kegiatan, serta denda administratif sebanyak Rp 150 ribu.

Baca Juga:Virus Corona B117 Masuk Balikpapan, Dibawa TKI Arab Saudi, 14 Orang Kontak

Hal itu juga bagian dari penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro saat ini . Bahkan Wali Kota Rizal Effendi menyatakan, akan memperpanjang kembali hingga dua pekan ke depan.

Dimana untuk PPKM mikro saat ini akan berakhir pada 14 Maret 2021, akan diperpanjang mulai 14- 27 Maret 2021. Perpanjangan ini karena penerapan PPKM mikro dinilai salah satu yang menyebabkan turunnya kasus positif covid-19.

“Karena kita menganggap PPKM Mikro sangat penting, kita sangat mengandalkan PPKM di tingkat RT karena itu sangat efektif untuk menurunkan angka terkonfirmasi positif jadi diperpanjang,” ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini