Per 14 Maret 2021, 4.020.124 Orang Indonesia Telah Divaksin Covid-19

Data dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, dari 4.020.124 orang yang sudah divaksin, sebanyak 1.460.222 orang sudah diberikan vaksin dosis kedua.

Sapri Maulana
Minggu, 14 Maret 2021 | 20:19 WIB
Per 14 Maret 2021, 4.020.124 Orang Indonesia Telah Divaksin Covid-19
Vaksinasi di Pasar Klandasan, Balikpapan. Wali Kota Rizal Effendi meminta masyarakat umum bersabar menunggu gilira. [Dok. Inibalikpapan.com]

SuaraKaltim.id - Hingga 14 Maret 2021, 4.020.124 orang Indonesia telah menjalani vaksinasi Covid-19. Jumlah tersebut bertambah 34.528 orang dari data sebelumnya.

Dilansir dari Antara, data dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, dari 4.020.124 orang tersebut, sebanyak 1.460.222 orang sudah diberikan vaksin dosis kedua, atau bertambah 5.386 orang dari sebelumnya.

Saat ini, pemerintah menargetkan sasaran vaksinasi COVID-19 sebanyak 40.349.051 orang.

Vaksinasi tahap I dimulai sejak 13 Januari 2021, yang menyasar tenaga kesehatan.

Baca Juga:Waspada Tautan Googleform Palsu Sentra Vaksinasi Bersama BUMN

Sementara vaksinasi tahap II dimulai pada 17 Februari 2021, dengan total sasaran vaksinasi 38 juta orang yang terdiri atas 21 juta orang lanjut usia (lansia) dan 16 juta lainnya adalah pelayan publik.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya, mengharapkan sekitar 1,5 juta suntikan vaksin COVID-19 per hari bisa diberikan kepada masyarakat pada semester kedua tahun ini yang dimulai Juli untuk tercapainya target program vaksinasi di Indonesia.

"(Sebanyak) 75 persen tersedia vaksin mulai bulan Juli. Sebanyak 181,5 juta orang, 363 juta dosis (vaksin) dibagi 365 hari itu satu juta sehari kalau vaksinnya rata tersedianya. Vaksinnya ini tersedianya di semester kedua yang banyak. Akibatnya, kepepet kita di semester kedua. Hitung-hitungan saya harus 1,5 juta suntik per hari," kata Menkes dalam konferensi pers virtual, Sabtu (13/3).

Dia meminta masyarakat Indonesia bersabar menunggu giliran vaksinasi mengingat keterbatasan vaksin saat ini, sehingga hanya 24 persen populasi yang akan disuntik.

Vaksinasi di Balikpapan Sempat Terhambat

Baca Juga:Vaksin Novavax 100 Persen Cegah Kematian akibat Covid-19, Ini Buktinya!

Vaksinasi Covid-19 di Balikpapan mengalami kendala. Stok vaksin Covid-19 sinovac tersebut sudah habis dan belum dikirim oleh pemerintah pusat.

Dengan tak adanya vaksin Covid-19, percepatan vaksinasi menjadi terhambat. Selain itu, rencana suntikan dosis kedua khususnya pelayanan public maupun lansia (lanjut usia) juga terancam mundur.

“Memang  vaksin lanjutan kita belum bisa melaksanakan, karena vaksin yang ada sudah habis. mudah-mudahan vaksinn ya nanti datang,” ujar Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi dilansir dari Inibalikpapan.com saat menjelaskan stok vaksin Covid-19 pada Sabtu (13/3/2021).

Rizal yang masuk kategori lansia pun kemungkinan bisa mundur untuk suntikkan kedua vaksin. Meski jadwalnya masih dua pekan kedepan. Namun hingga kini belum jelas kapan vaskin akan datang lagi.

 “Kalau kayak saya kan nanti dua minggu lagi. Itu saja kekhawatiran kita vaksinnya tambahannya belum datang,” ujarnya

Dirinya telah melapor ke Gubernur Kaltim dan ditindaklanjuti dengan melapor ke Menteri Kesehatan (Mekes).

“Kita sudah minta ke gubernur, gubernur juga sudah lapor ke Menteri, kita tunggu. Tapi belum ada kabar,” ujarnya

Sementara kata dia, saat ini yang dirinya tahu vaksin astrazeneca stok Pemerintah sebanyak 11 juta. Vaksin tersebut, nantinya khususkan yang belum divaksin. Karena yang dosis pertama tetap harus vaksin sinovac.

“Kalau yang suntikkan dosis pertama vaksin sinovac, suntikkan kedua juga vaksin sinovac. Kalau vaksin astrazeneca untuk yang pertama. Yang kita tahu kan di Jakarta 11 juta’itu vaksin astra,” ujarnya.

Sedangkan untuk vakin gotong-royong atau mandiri yang khusus dilaksanakan perusahaan bagi karyawan dan keluarganya belum jelas.

“Belum ada kabar, jangan kan di Balikpapan, di Jakarta saja belum,” ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini