Baru Dimulai PPKM Darurat, Gubernur Isran Noor Sebut Semua RS di Kaltim Darurat

Gubernur Isran Noor menyatakan semua rumah sakit di Kaltim dalam kondisi darurat, tingkat keterisian tempat tidur di atas 80 persen.

Chandra Iswinarno
Rabu, 14 Juli 2021 | 21:08 WIB
Baru Dimulai PPKM Darurat, Gubernur Isran Noor Sebut Semua RS di Kaltim Darurat
Penutupan Jalan di Simpang Balikpapan Plaza selama PPKM Darurat mulai diberlakukan. [Inibalikpapan.com]

SuaraKaltim.id - Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor menyebut selama beberapa hari penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat di tiga wilayah, Kota Balikpapan, Kota Bontang dan Kabupaten Berau, tingkat keterisiasn tempat tidur di rumah sakit seluruh provinsi berjuluk Benoa Etam tersebut di atas 80 persen.

Pernyataan tersebut disampaikannya saat menghadiri vaksinasi massal yang digelar Badan Intelijen Negara (BIN) Kaltim di SMP Negeri 5 Balikpapan pada Rabu (14/7/2021).

“Semua rumah sakit darurat, semua kita jadikan darurat. Kita sekarang sudah di atas 80 persen,” ujarnya seperti dilansir Inibalikpapan.com-jaringan Suara.com.

Dikatakannya, saat ini wilayahnya belum bisa menggelar pembejaran tatap muka. Dia mengatakan tidak ingin mengambil risiko, walau saat ini pelajar sudah diberikan vaksin Covid-19.

Baca Juga:Siswi SMP Divaksin Covid-19 oleh Gubernur Kaltim; Kalau Saya yang Menyuntik, Bisa Positif

“Kondisinya belum memungkinkan seluruh Kaltim. Zona hijau, kuning apalagi merah sementara jangan,” ujarnya.

Lantaran itu, dia mengemukakan, perlu melihat dua hingga tiga minggu mendatang untuk mengevaluasi efektivitas penerapan PPKM Darurat.

“Evaluasi sudah mulai berjalan PPKM darurat. Tapi baru dimulai belum bisa diketahui. Nanti diketahui lebih kurang lebih dua sampai tiga minggu hasinyal apa yang kita lakukan hari ini,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala SMKN 1 Balikpapan Mujadi berharap, dengan adanya vaksinasi Covid-19 untuk siswa dan juga para guru, pelaksanaan sekolah tatap muka bisa berlangsung meski dengan kondisi terbatas dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

“Guru sudah divaksin, siswanya juga sudah, tatap muka memang perlu dilakukan terutama siswa SMK karena ada pembelajaran praktek yang harus dilakukan langsung tatap muka. Bisa saja pembelajaran prakteknya tatap muka dengan prokes, sementara pemberajaran teori bisa melalui daring,” katanya.

Baca Juga:Makin Buruk, Kematian Pasien Covid-19 Kaltim Pecahkan Rekor Tertinggi, Hari Ini 51 Orang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak