“Deklarasi rencana aksi begini juga sebenarnya sudah diinisiasi sejak lama. Beberapa pihak selama ini sering berkomunikasi, berupaya agar masalah lingkungan di Delta Mahakam bisa diselesaikan,” imbuhnya.
Melibatkan masyarakat mengembalikan fungsi mangrove di Delta Mahakam memang sangat beralasan. Di kawasan tersebut, sektor perikanan adalah mata pencaharian warga Delta Mahakam. Baik itu budi daya ikan, tambak, nelayan, dan usaha olahan perikanan lainnya. Maka, misi mengembalikan fungsi hutan mangrove, jangan sampai turut mengusik aktivitas ekonomi warga.
Selama ini, praktik budi daya dan tambak di Delta Mahakam memang kurang bersahabat dengan lingkungan. Ketidaberdayaan masyarakat setempat terhadap informasi, membuat pola lama bertahan turun-temurun.
![Silvofishery, melakukan budidaya sekaligus knservasi. [Indofishery]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/07/28/68538-silvofishery-melakukan-budidaya-sekaligus-knservasi-indofishery.jpg)
2. Berjalan Seimbang dengan Metode Silvofishery
Baca Juga:Emak-emak Kompleks Rumpi, Berujung Terperosok ke Hutan Mangrove
Belakangan, kesadaran akan pentingnya mangrove, termasuk bagi usaha budi daya sendiri, memunculkan pola budi daya ramah lingkungan. Dikenal dengan silvofishery. Metode silvofishery menekankan paradigma budi daya ikan berkelanjutan.
Dengan pola ini, budi daya dimulai dengan membuat saluran air yang mengelilingi tambak dengan tumbuhan mangrove ditanam di tengahnya. Ada pula yang berupa tambak dibuat selang-seling dengan lahan mangrove. Dengan pola itu pun, terjadi keterpaduan antara tumbuhan (silvo) dengan hewan (fishery). Kombinasi itu juga yang membuat metode tersebut dikenal dengan nama silfovishery.
“Sudah beberapa orang betul-betul melaksanakan metode ini di Delta Mahakam dan bisa merasakan dampaknya,” terang Ahmad Nuriyawan, ketua Yayasan Mangrove Lestari.
Angga, sapaan akrabnya, menyebut penerapan silfovishery tak bisa begitu saja diikuti pembudi daya lain. Apalagi hal ini juga menyangkut perubahan perilaku. “Dan itu sangat berat, sehingga butuh proses panjang,” lanjutnya.
![Tanam Bakau. [Antaranews.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/07/28/51258-tanam-bakau-antaranewscom.jpg)
3. Deklarasi Kesepakatan Dilakukan Untuk Budi Daya
Baca Juga:Viral Wanita Dadah-dadah Berujung Terperosok ke Hutan Mangrove, 'Malunya sampai Ubun-ubun'
Pola pendekatan melalui edukasi pun dilakukan terhadap pembudi daya setempat. Deklarasi pada Senin itu pun diikuti Rencana Aksi Bersama Tingkat Bentang Lahan. Yang salah satu misinya, yakni memberi kesadaran pentingnya mangrove untuk usaha perikanan yang dijalankan.
Mangrove secara alami mampu menyerap polutan, juga sebagai filterisasi perairan. Praktis kehadirannya mereduksi polutan dan menambah kesuburan perairan selama dijalankan dengan manajemen tepat dalam hal tata letak.
“Dengan ini kami berharap bisa mewujudkan pembangunan hijau berkelanjutan. Pembangunan yang mendukung kehidupan generasi sekarang dan akan datang, tanpa membahayakan sistem lingkungan yang mempengaruhi semua kehidupan,” urainya.
Kepala Bidang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan Lahan, Dinas Kehutanan Kaltim, Joko Istanto, menyatakan dukungan pemerintah atas upaya yang tengah digulirkan untuk menyelamatkan Delta Mahakam. Diharapkan, lahan mangrove yang terus terdegradasi, bisa puluh dan keluar dari status lahan kritis.
“Pemprov Kaltim sejak 2019 sebenarnya mulai melaksanakan rehabilitasi mangrove. Dari Delta Mahakam hingga ke Paser, PPU (Penajam Paser Utara), Babulu—walau pun skalanya tidak luas,” terang Joko pada kesempatan sama.
![Padat Karya Penanaman Mangrove Bantu Pulihkan Ekonomi Nasional. [Media Indonesia]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/07/28/79125-padat-karya-penanaman-mangrove-bantu-pulihkan-ekonomi-nasional-media-indonesia.jpg)
4. Pemulihan Ekonomi Nasional