Arab Saudi Buka Pintu Jemaah Umrah, Catat Syaratnya

Sejak 1 Agustus, turis asing yang divaksinasi juga diizinkan masuk.

Denada S Putri
Senin, 09 Agustus 2021 | 07:25 WIB
Arab Saudi Buka Pintu Jemaah Umrah, Catat Syaratnya
Seorang petugas menunjukan kondisi lengang disekitar Kabah saat ibadah Umroh di Arab Saudi disiarkan langsung lewat media sosial, saat hari pertama kembali beroperasinya kantor Muhibbah Tour, di Kota Pekanbaru, Riau, Selasa (3/11/2020). [ANTARA FOTO/FB Anggoro]

SuaraKaltim.id - Arab Saudi akan mulai menerima pengunjung asing untuk melakukan umrah. Syaratnya adalah buat mereka yang sudah divaksinasi, sebagaimana menyadur dari Suara.com, Senin (9/8/2021).

Pihak berwenang akan mulai menerima permintaan perjalanan mulai hari ini, Senin. Kerajaan itu sempat menutup perbatasannya sekitar 18 bulan lalu karena pandemi Covid-19.

Sejak 1 Agustus, turis asing yang divaksinasi juga diizinkan masuk. Bulan lalu, hanya sekitar 60.000 penduduk divaksinasi yang diizinkan untuk mengambil bagian dalam haji.

Untuk periode umroh 2022, akan berlangsung dari 7 hingga 12 Juli mendatang.

Baca Juga:Ingat Petuah Kakek Saat Tawaf di Tanah Suci, Lukman Sardi Mantap Masuk Kristen Usai Umrah

Biasanya, ziarah umrah dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun dan menarik jutaan orang dari seluruh dunia. Peziarah juga dapat mengunjungi kota suci Madinah.

Masjidil Haram di Kota Makkah, Arab Saudi, di tengah pandemi COVID-19. [Foto: ANTARA]
Masjidil Haram di Kota Makkah, Arab Saudi, di tengah pandemi COVID-19. [Foto: ANTARA]

Arab Saudi pada awalnya akan mengizinkan 60.000 peziarah untuk melakukan haji setiap bulan.

"Jumlah itu secara bertahap meningkat mencapai dua juta orang per bulan," kata Saudi Press Agency (SPA).

Arab Saudi mengakui vaksin berikut, Pfizer/BioNTech, Oxford-AstraZeneca, Moderna dan Johnson & Johnson.

Pengunjung asing juga harus setuju untuk menjalani karantina jika diperlukan, SPA mengutip kata wakil menteri haji Abdulfattah bin Sulaiman Mashat.

Baca Juga:Artis Senior Ini Pilih Murtad Setelah Ibadah Umrah, Begini Alasannya

Negara ini telah mencatat hampir 532.000 kasus virus corona dan lebih dari 8.300 kematian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini