SuaraKaltim.id - Anggaran beasiswa Kaltim Cemerlang tahun ini menurun hingga 50 persen. Penurunan itu tak lain karena pandemi Covid-19 yang terjadi di Kaltim.
Terkait itu disampaikan Asisten Pemerintahan dan Kesra Provinsi Kaltim Jauhar Efendi. Namun tetap, penyiapan anggaran untuk beasiswa Bumi Mulawarman itu tetap dilaksanakan dengan baik oleh Pemprov Kaltim.
“Tahun lalu kan disiapkan Rp 160-an miliar, yang ini karena covid-19 sementara disiapkan Rp 80-an miliar,” ujarnya, dikutip dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, Rabu (1/9/2021).
ia mengungkapkan, tahun ini pendapatan Kaltim bakal jauh dari target. Mulai dari pendapatan asli daerah (PAD) maupun dana transfer daerah, atau dana bagi hasil dari Pemerintah Pusat. Semua itu katanya juga mengalami penurunan.
Baca Juga:Kisah Anak Kampung dari Kuansing yang Raih Beasiswa ke Rusia
“Tapi jelas menurun semua target pendapatan asli daerah kita turun, dana transfer ke daerah juga mengalami penurunan,” terangnya.
Katanya, banyak kegiatan yang terpaksa ditunda. Termasuk dilakukan refocusing. Diantaranya, anggaran perjalanan dinas yang dipangkas. Karena harus menambah anggaran untuk penanganan Covid-19.
“Karena itu banyak dilakukan refocusing, banyak kegiatan – kegiatan yang gak penting dihentikan, kemudian misalnya perjalanan dinas yang dipangkas cukup banyak,” bebernya.
Tahun ini Pemprov Kaltim diperkirakan akan mengalami defisit mencapai Rp 800 miliar karena penurunan pendapatan. Diantaranya anggaran transfer daerah yang mencapai Rp 700 miliar.
“Tahun lalu penanganan Covid-19 kita siapkan Rp 500 miliar, tahun ini di murni Rp 250 miliar masih kurang lagi Rp 250 miliar. Jadi kita siapkan Rp 500-an miliar lagi. Karena kan pandemi covid-19,” tandasnya mengakhiri.
Baca Juga:Kasus Covid-19 Kaltim Hanya 343, 3 Kabupaten Ini Tak Sumbangkan Kasus Meninggal