SuaraKaltim.id - Mengatasnamakan solidaritas, ratusan supir truk yang tergabung dalam Organisasi Persatuan Leveramsi Bahan Bangunan (PLBB) menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Jalan Poros Samarinda-Bontang. Bertempat persis di depan Bandar Udara APT Pranoto, sebanyak 400 sopir truk turun dan menggelar aksi disana.
Aksi unjuk rasa tersebut dilakukan lantaran adanya penahan salah satu truk dari anggota PLBB yang dilakukan oleh pihak Balai Penegakkan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Gakkum KLHK) pada tanggal 26 Juni 2021 lalu, dengan alasan kegiatan pembelian batu gunung di daerah hutan lindung, Kota Bontang.
Ketua Organisasi PLBB Bontang Saripuddin mengatakan, pihaknya meminta agar pemerintah melepaskan anggota mereka yang bernama Muliadi. Menurutnya, penahanan rekannya tak masuk diakal, lantaran hanya memuat batu gunung yag digunakan untuk kepentingan masyarakat.
"Kami Organisasi PLBB meminta pemerintah dapat memfasilitasi kami agar mobil rekan kami yang ditahan oleh Gakkum dapat dibebaskan. Ini hanya masalah memuat batu gunung untuk kepentingan masyarakat," ungkapnya, Rabu (1/9/2021).
Baca Juga:Tuntut Kepastian Evakuasi dari UNHCR, Warga Imigran Afghanistan Unjuk Rasa
Ia menyebutkan pula, pihak PLBB telah melakukan mediasi sebanyak 6 kali bersama Pemkot Bontang dan Pemprov Kaltim. Namun saat ini belum juga mendapat kepastian dari kedua pihak tersebut.
Bahkan, dirinya mennginginkan adanya kejelasan dari Gubernur Provinsi Kaltim, Isran Noor, terkait pertambangan batu gunung. Ia menilai dengan ditutupnya pertambangan batu gunung, maka pembangunan di Kota Bontang tak dapat dilakukan.
"Gubernur harus bisa memastikan pertambagan batu gunung, karena kalau ini tutup pembangunan Kota Bontang akan macet," tegasnya.
Rencananya besok PLBB akan kembali melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Gubernur Kaltim, dan akan dilanjutkan di depan Balai Gakkum KLHK Samarinda.
Mulai dari titik kumpul di kawasan Jalan Soekarno Hatta Pukul 08.00 Wita, iring-iringan truk pengunjuk rasa sebanyak 300 unit itu harus terhenti tepat di depan Bandara APT Pranoto. Lantaran, tak dapat izin masuk ke Kota Samarinda oleh Kepolisian karena kondisi Kota Tepian yang masih memberlakukan PPKM level 4.
Baca Juga:Jarang jadi Isu Demonstrasi, Buruh KSBSI: Kaum Perempuan Bersuaralah!
Untuk diketahui pula, dalam aksi ini, Forum Gerakan Sopir Samarinda (FGSS) juga berencana akan ikut membantu aksi solidaritas ini. Rencananya mereka akan menurunkan 75 unit truk untuk mengiringi aksi dari PLBB Bontang, dengan menunggu di kawasan Jalan DI Panjaitan, tepatnya di depan kawasan Ruko Segiri 2 Samarinda.
Kontributor: Apriskian Tauda Parulian