Tanggapan lain juga didapat dari kerabat korban. Kerabat korban yang enggan disebutkan namanya itu mengaku Yudi sudah cukup lama bekerja sebagai mekanik pesawat dan helikopter.
Selain di Papua, anak pertama dari empat bersaudara itu juga pernah menjadi teknisi di sebuah perusahaan pesawat carter di Balikpapan dan Papua Nugini.
"Dia juga pernah mengalami kecelakaan di Ternate," katanya di rumah duka, Jalan Makmur RT 32, Balikpapan Selatan.
Muhammad Rifki (32), ipar korban, mennyebut Utra Iswahyudi adalah sosok pendiam. Kendati demikian, laki-laki 41 tahun tersebut juga sosok yang ringan tangan dan suka membantu sesama, terutama saudara dan kawan-kawannya.
Baca Juga:Tiga Kru Pesawat Rimbun Air Ditemukan Meninggal Dalam Badan Pesawat
"Biasanya kalau libur dia mengisi waktu dengan memancing dan bermain futsal," ujarnya.
Mendiang Yudi meninggalkan dua anak perempuan yang masih berusia 5 tahun dan 2 tahun.
Jenazah Yudi rencananya tiba di Balikpapan Jum'at (17/9). "Tapi waktu pastinya belum dikabari dari pihak perusahaan," katanya lagi.
Sebagai informasi pesawat pengangkut logistik Rimbun Air mengalami crash di kawasan Sugapa, Intan Jaya, Papua, Rabu (15/9) pagi.
Cuaca yang buruk diduga membuat pesawat Rimbun Air gagal landing. Pesawat kemudian berusaha naik mengambil arah kiri bandara.
Baca Juga:Polisi Pastikan Pesawat Rimbun Air Jatuh di Papua Bukan Ditembak Kelompok Bersenjata
Setelahnya, terdengar suara keras oleh pihak bandara yang berada di landasan. Diduga pesawat jatuh usai menabrak gunung.