SuaraKaltim.id - Pemkot Bontang dituntut agar memperbaiki program kerjanya dalam mengatasi masalah pengangguran. Masalah klasik di Bontang ini harusnya diatasi dengan formula kebijakan baru.
Pengangguran akan terus menjadi persoalan apabila pola kerjanya masih cara lama. Wakil Ketua DPRD Bontang Agus Haris mengatakan, dari data serapan tenaga kerja paling tinggi di bidang ekonomi mikro.
Seharusnya pemerintah konsentrasi dalam peningkatan sektor Usaha Kecil dan Mikro (UKM). Bukan lagi pada industri pengolahan.
"Pemkot harusnya tangkap peluang itu. Dengan mengembangkan potensi Usaha Kecil Menengah (UKM) baik sektor industri kreatif dan pengembangan pariwisata," katanya KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Jumat (21/1/2022).
Baca Juga:Harga Minyak Goreng Rp 14 Ribu, di Bontang Baru Bisa Dibeli di 3 Minimarket Ini
Ia mengkritisi pemerintah yang beralasan karena pandemi penyebab pengangguran tinggi. Menurutnya, justru kebijakan pembatasan sosial dari pemerintah yang menyebabkan UKM terpuruk, sehingga berdampak ke pengangguran.
"Justru biang keroknya PPKM. Saat pandemi malahan industri pabrik diperbolehkan beroperasi 100 persen. Sedangkan UKM dan industri kreatif lainnya dibatasi," sambungnya.
Ia menilai saat ini pemerintah harus segera melaksanakan janji politiknya, di bidang ekonomi kreatif.
"Tangkap peluang itu segera. Biar tidak ketinggalan dan pengangguran semakin tinggi dikemudian hari," pungkasnya.
Baca Juga:Keuangan Bontang Menipis, Nasib Program Politik Basri Rase-Najirah Bakal Banyak Dikikis?