SuaraKaltim.id - Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan Muhamad Muslim mengatakan hingga saat ini ada 14 kasus Omicron terdeteksi di provinsi itu berdasarkan hasil uji terhadap sampel pasien terkonfirmasi positif.
"Tentunya kita mewaspadai penyebaran Omicron ini yang begitu cepat menular meski gejalanya tidak seberat varian Delta," kata Muslim di Banjarmasin, Jumat (11/2/2022).
Sejak pertengahan Januari 2022, lonjakan kasus Covid-19 di Kalsel terus terjadi. Hingga Kamis (10/2), data Dinas Kesehatan Kalsel ada 2.638 pasien dalam perawatan dengan kasus harian 443 orang terkonfirmasi positif, 20 orang sembuh, dan satu meninggal dunia.
Muslim mengungkapkan dari jumlah yang terkonfirmasi positif, 218 orang di antaranya atau sekitar 9,8 persen dirawat di rumah sakit.
Baca Juga:Mengenal Lebih Dalam Buah Paken, Sejenis Durian Asal Kalimantan yang Jarang Diketahui
Angka tersebut masih relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan pasien tertular varian Delta pada Agustus 2021 yang lebih banyak bergejala sedang hingga berat dan harus dirawat di rumah sakit.
"Instruksi gubernur sudah jelas bahwa hanya pasien dengan gejala sedang dan seterusnya yang dirawat di rumah sakit. Sementara gejala ringan dan tanpa gejala cukup isolasi mandiri atau isolasi terpusat (isoter)," ujarnya.
Dia memastikan tempat karantina atau isolasi terpusat sudah disiapkan mengantisipasi lonjakan pasien akibat varian Omicron.
Tercatat sekitar 1.400 tempat tidur tersedia dan saat ini beberapa lokasi isoter mulai dibuka menyesuaikan kebutuhan.
Muslim mengakui mereka yang terkonfirmasi positif namun tidak bergejala atau gejala ringan kebanyakan sudah menerima vaksin dosis lengkap.
Baca Juga:Menko Airlangga Yakin Penularan Kasus Omicron Sudah Melandai pada Maret Depan
Hal tersebut, katanya, menjadi motivasi pihaknya mempercepat vaksinasi dosis kedua dan ketiga atau penguat.
"Terutama lagi kelompok berisiko seperti lansia dan anak-anak kami harapkan akhir Februari ini bisa mencapai 70 persen," katanya. (Antara)