Parah! Program Rantang Kasih, Janji Politik Basri Rase-Najirah ke Masyarakatnya Molor dari Jadwal

"...mau dilatih dulu selama dua hari ke depan," katanya.

Denada S Putri
Selasa, 22 Februari 2022 | 15:57 WIB
Parah! Program Rantang Kasih, Janji Politik Basri Rase-Najirah ke Masyarakatnya Molor dari Jadwal
Ilustrasi Program Rantang Kasih. [Istimewa]

SuaraKaltim.id - Pelaksanaan Program Rantang Kasih molor dari jadwal. Peluncuran program unggulan Pemkot Bontang itu seharusnya sudah dilaksanakan pertengahan bulan ini.

Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dissos-PM) Bahtiar Mabe mengatakan, program tersebut lamban karena terkendala kesiapan tim Kelompok Masyarakat dan penyusunan Rancangan Anggaran Biaya (RAB).

Pada 22-23 Februari 2022, Dissos-PM baru akan melaksanakan bimbingan teknis bagi Kelompok Masyarakat yang terpilih di masing-masing kecamatan. Mulai dari kesiapan pendistribusian, pemilihan makanan, dan soal administrasi Laporan Pertanggung Jawaban (LPj). 

"Pokmas sudah ada. Jadi mereka mau dilatih dulu selama dua hari ke depan," katanya, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Selasa (22/2/2022). 

Baca Juga:Lonjakan Kasus Konfirmasi Positif Covid-19 di Bontang Kian Meresahkan, Wako Basri Rase Instruksikan Patroli Rutin

Selain itu, finalisasi RAB hingga kini masih proses perampungan. Pasalnya, saat diusulkan bentuk penyaluran Program Rantang Kasih menggunakan metode tender.

Namun, setelah melakukan studi banding ke luar daerah, tepatnya Surabaya dan Banyuwangi, metode penyaluran berganti dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat atau swakelola. Berdasarkan kesepakatan, untuk penyaluran rantang kasih Dissos-PM menggunakan swakelola tipe IV.

Artinya mulai dari usulan, pengawasan, dan pelaksanaan tanggung jawab berada di Kelompok Masyarakat. Akhirnya, untuk menggeser anggaran tersebut perlu ada proses yang harus dilewati.

"Karena, sebelumnya masih menggunakan metode lelang jadi harus dirincikan ulang anggaranya dan diubah menjadi swakelola," terangnya. 

Kedua pertimbangan inilah menyebabkan pemberian asupan makanan kepada 88 lansia terhambat. Apalagi menurut Bahtiar program penerima manfaat bagi lansia ini merupakan hal yang baru khususnya bagi Pemkot Bontang

Baca Juga:Tambahan Kasus Positif Covid-19 di Bontang 123 Orang, Pemkot Lakukan Langkah Antisipasi Dengan Sediakan Isoter

Terkait penetapan harga satuan, sudah disepakati dengan harga Rp 30 ribu. Setelah proses perampungan secara teknis, Disnsos-PM berharap program ini bisa terlaksana pada awal Maret 2022 mendatang. 

"Anggarannya sudah siap senilai Rp 2 miliar. Kita tinggal pastikan secara teknis rampung dan mudah-mudahan bulan depan bisa berjalan," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini