Sudah Sepekan, Pasar Klandasan Balikpapan Tak Dapat Jatah Pasokan Minyak Goreng, Ramli: Stok Lama, Gak Ada Barang

"Ada 10 saja, ucapnya.

Denada S Putri
Jum'at, 04 Maret 2022 | 19:47 WIB
Sudah Sepekan, Pasar Klandasan Balikpapan Tak Dapat Jatah Pasokan Minyak Goreng, Ramli: Stok Lama, Gak Ada Barang
Pasar Klandasan Balikpapan. [Inibalikpapan.com]

SuaraKaltim.id - Pedagang di pasar tradisional Kota Balikpapan mengeluhkan sudah hampir sepekan tak ada pasokan minyak goreng dari distributor. Hal itu terjadi di Pasar Klandasan.

Salah satu pedagang yang mengeluh ialah Ramli. Ia mengaku sudah sepekan tak mendapatkan pasokan minyak goreng baru untuk dijual

“Sudah ada semingguan gak ada barang (minyak goreng),”  ujarnya, melansir dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, Jumat (4/3/2022).

Ia mengatakan, saat ini hanya tersisa minyak goreng merek tertentu. Bahkan stok itu merupakan stok lama yang ada di lapaknya.

Baca Juga:Parah! Kota Minyak Alami Kelangkaan Minyak Goreng, Toko Kelontong Jual Sampai Harga Rp 43 Ribu

Jumlahnya pun tak menyentuh angka belasan. Ia mengaku pula sudah tak memiliki stok minyak goreng lain selain minyak yang ada kini.

“Cuma bimoli saja, itu juga stok lama, gak ada barang. Ada 10 saja,” ucapnya.

Mirisnya lagi, lantaran tak ada pasokan minyak goreng dari distributor, pada pedagang di Pasar Klandasan mau tak mau harus membeli minyak goreng di luar dari distributor yang memasok.

Hal itu mereka lakukan diduga untuk berjaga-jaga ketika stok yang sisa sedikit itu habis. Karena memang pembeli minyak goreng kini sangat ramai.

“Teman-teman disini kadang beli diluar harga 28 ribu dijual disini 30 ribu yang dua liter,” sebutnya.

Baca Juga:Belasan Warga di Banjarnegara Tertipu Minyak Goreng Murah, Pelaku Ternyata Berstatus PNS

Menurutnya, kalau pun ada pasokan dari distributor juga sangat terbatas. Hanya dijatah maksimal 5 dus. Parahnya lagi, stok 5 dus tersebut juga tak rutin diberikan.

“Jatah 5 dos, kadang-kadang 2 dos. Isinya 5 satu dus isinya 2 liter,” bebernya.

Kepada pemerintah ia meminta, agar stok minyak goreng di pasar tradisional bisa diutamakan. Karena mayoritas warga berbelanja di pasar.

“Harus di suplai masuk pasar, di utamakan dulu pasar, kan orang belanja di pasar,” tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini