Dugaan Ada Pengetap Solar yang Bermain, Sopir dan Mahasiswa Kembali Demo di Balikpapan

Dugaan solar langka juga adanya pihak SPBU yang bermain..."

Denada S Putri
Rabu, 30 Maret 2022 | 20:29 WIB
Dugaan Ada Pengetap Solar yang Bermain, Sopir dan Mahasiswa Kembali Demo di Balikpapan
Sopir truk dan mahasiswa demo di Balikpapan. [Inibalikpapan.com]

SuaraKaltim.id - Sejumlah sopir truk besama dengan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) kembali melakukan aksi damai terkait kelangkaan solar yang terjadi di Kota Balikpapan. Aksi itu dilakukan Rabu (30/3/2022) siang.

Tampak puluhan truk terparkir disisi kanan dan kiri jalan Jenderal Sudirman, tepat di depan Kantor Wali Kota Balikpapan. Imbasnya, arus kendaraan dari dua arah tersebut dialihkan sementara waktu. Para pengendara diminta untuk mencari jalan alternatif, agar menghindari kemacetan di kawasan Jalan Jenderal Sudirman.

”Mohon maaf bagi warga Balikpapan, hari ini spbu kami pindahkan kemari,” ujar seorang orator, melansir dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, di hari yang sama.

Akibat penutupan jalan ini, sejumlah ruas jalan mengalami kepadatan bahkan kemacetan seperti Jalan ARS Muhammad, termasuk kawasan prapatan, Telagasari, dan Jalan Piere Tendean.

Baca Juga:Kamu Mahasiswa Baru? Ikuti 5 Tips Ini agar Kuliahmu Lancar Jaya

”Ya ini macet lagi di depan Sinyiur,” keluh Sanah Oesman warga Balikpapan Tengah.

Ketua PMII Kaltim Sainuddin mengatakan, aksi hari ini dilakukan karena beberapa tuntutan kemarin tak direalisasikan. Terutama dalam kelangkaan solar yang diduga tidak tepat sasaran terhadap orang yang membutuhkan.

“Dugaan solar langka juga adanya pihak SPBU yang bermain, sehingga diharapkan ada ketegasan dari berbagai pihak,agar tidak ada oknum-oknum yang memainkan solar bersubsidi,” tuturnya.

Mereka menilai jika didiam­kan, ini bisa jadi makin kacau ke depannya. Ia meminta negara tak boleh diam, neg­ara harus menang melawan para mafia.

“Indikasi ini kita curigai karena tahun 2021 Polresta Balikpapan pernah menang­kap pengetap solar yang ke­mudian didistribusikan ke­pada perusahaan tambang. Kalau ternyata pelaku lainnya masih ada berarti kacau. Oleh karena itu Polda harus turun tangan dalam persoalan ini. Polda harus tegas lagi dalam permasalahan solar subsidi ini,” bebernya.

Baca Juga:Gelar Demo di Kantor Camat Tanjung Bintang, Puluhan Warga Tuntut Kades Sabah Balau Turun

Yang terakhir, mahasiswa juga mendengarkan laporan sopir-sopir bahwa kadang-kadang ada operator SPBU yang nakal.

“Nah yang begi­ni harusnya bisa menertibkan dengan tegas. Bisa semisal Pertamina men­copot izin SPBU tersebut,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini