Tradisi Ziarah Jelang Ramadan, Samsuryati Panen Rejeki Jual Bunga di Kelurahan Satimpo Bontang

"Saya sudah berjualan selama 3 hari kebelakang. Alhamdulillah sudah dapat pendapatan hampir Rp 100 ribu."

Denada S Putri
Jum'at, 01 April 2022 | 14:13 WIB
Tradisi Ziarah Jelang Ramadan, Samsuryati Panen Rejeki Jual Bunga di Kelurahan Satimpo Bontang
Lapak Samsuryati yang berada di Jalan HM Ardans Kelurahan Satimpo. [KlikKaltim.com]

SuaraKaltim.id - Sejak pagi-pagi sekali, Samsuryati bergegas membuka lapak jualannya di Jalan HM Ardans, Kelurahan Satimpo, Kecamatan Bontang Selatan. Lokasinya berjualan tak jauh dari Tempat Pemakaman Umum di Pisangan Kelurahan Satimpo, Bontang Selatan. 

Aktivitas jualan kembang ziarah kubur sudah dilakoninya sejak 4 tahun silam. Ibu 3 anak ini berjualan di dekat pintu masuk TPU, memanfaatkan momentum jelang ramadan yang ramai oleh peziarah.  

"Saya sudah berjualan selama 3 hari kebelakang. Alhamdulillah sudah dapat pendapatan hampir Rp 100 ribu," katanya saat disambangi di lapak pinggir Jalan HM Ardans, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Jumat (1/4/2022). 

Menurutnya, animo masyarakat untuk melakukan ziarah kubur ramai dimulai Kamis (31/3/2022) dan Jumat (1/4/2022) hari ini. Bunga yang ia jual terdiri dari 5 rupa. Mulai dari bunga mawar, melati, daun pandan, bunga kertas, bunga pagar, dan bunga kenanga. 

Baca Juga:Kemenag Hari Ini Gelar Sidang Isbat Penetapan 1 Ramadan 1443 H, Pemantauan Posisi Hilal Disiarkan Live Streaming

Untuk mendapatkan bunga tersebut, dia harus merogoh kocek hingga puluhan ribu. Misalnya membeli banyak untuk di bagi dan disatukan dalam kemasan plastik. 

Tidak jarang untuk mendapat bunga perempuan berumur 39 tahun harus mengelilingi tempat dan meminta kepada pemilik tanaman. 

"Kalau dapat gratis saat minta sesama warga alhamdulillah. Tetapi kalau tidak yah harus keluar modal membeli kembang, plastik, dan botol kemasan plastik bekas 1,5 liter," tuturnya. 

Setiap hari, ada 20 bungkus kembang 6 rupa ia pampang di lapak yang hanya bermodalkan meja dan payung. Setiap bungkus dipatok harga Rp 5 ribu, harga itu juga sama untuk air kemasan. 

Aktivitas berjualannya hanya setiap momentum hari besar saja seperti sebelum ramadan. Setelah lebaran Idul Fitri, dan Idul Adha. Sehari-hari untuk mencari rejeki dia bekerja serabutan.

Baca Juga:Baznas Gelar Program Khataman Al Quran Nasional secara Daring Selama Bulan Ramadan

Biasanya membersihkan pekarangan kebun para pemilik yang memakai jasanya. Suaminya, saat ini juga pergi bekerja sebagai buruh bangunan untuk membiayai anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah.

"Harus bersabar. Manfaatkan peluang berjualan dan meraup keuntungan yang cukup," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini