Ia meragukan keterangan Dinas PUPR bahwa penyebab genangan air hanyalah sumbatan saluran air akibat tertumpuk daun.
"Kecuali mereka bisa tunjukkan daunnya di mana, pipanya di mana, segala macam," ucapnya.
"PUPR saja setelah saya datang baru mereka datang. Padahal ini kejadian dari jam 10 pagi tadi. Kontraktor juga tak bisa dihubungi," katanya.
Kepala DKP Samarinda, Erham Yusuf menjelaskan gedung perpustakaan mulai aktif beroperasi Februari 2022 lalu.
Baca Juga:Muda-mudi di Samarinda Ini Ditangkap, Diduga Nekad Ingin Pesta Sabu di Bulan Puasa
"Saat itu sudah ditemukan kebocoran-kebocoran, dan itu langsung kita laporkan ke pihak terkait," ucapnya.
Ia menjelaskan, peristiwa plafon perpustakaan yang roboh terjadi sekitar pukul 10.00 Wita saat kondisi hujan deras. Peristiwa itu pun turut disaksikan sejumlah pengunjung perpustakaan yang notabene-nya mahasiswa.
"Sebelumnya di sini ada sebanyak 43.223 eksemplar yang terdiri dari 23.203 judul buku. Tadi yang kena itu sedikit saja," pungkasnya.